7 Kuliner Lasem Untuk Weekend Getaway
Florentina Woro
Sekitar 3 jam dari Semarang ke arah timur, gue sampai di Kecamatan Lasem di Kabupaten Rembang. Pertanyaan “Ada apa di Lasem?” akan terjawab, ada batik dan kuliner. Lasem jadi alternatif untuk weekend getaway, pastinya dengan waktu terbatas. Memang Lasem terkenal dengan batik dan suasana Pecinan, tapi wisata kulinernya jadi daya tarik Lasem buat gue. Mulai dari lontong tuyuhan, kelo merico, urap latoh, dumbeg, kopi lelet, sampai si buah kawista.
Lontong Tuyuhan
Ini kuliner wajib yang harus dicoba ketika di Lasem, lontong tuyuhan. Bisa dibilang seperti opor dengan kuah santan, lontong, dan ayam. Bedanya, si lontong ini lebih berasa rempah. Ada beberapa tempat yang menjual Lontong Tuyuhan di Lasem, yang paling terkenal di Desa Tuyuhan. Sesuai dengan namanya, di sana ada Sentra Kuliner Lontong Tuyuhan. Berhubung waktu gue sangat terbatas, gue coba lontong tuyuhan di Rumah Makan Hokki, ga jauh dari Tiongkok Kecil Heritage. Untuk harganya sendiri berbeda setiap tempatnya, berkisar antara belasan hingga dua puluh ribuan.
Urap Latoh
Ini pertama kali gue coba Urap Latoh, juicy, asin, gurih, dan pedas. Beda dengan urap pada umumnya, urap ini bukan sayur, tapi latoh sendiri merupakan jenis rumput laut yang ada di perairan Rembang. Menariknya lagi, kelapanya dicampur dengan suwiran ikan, jadi lebih gurih. Ini kuliner Lasem yang paling gue suka. Salah satu warung yang menjual Urap Latoh adalah Warung Apung di Lasem.
Kelo Merico
Selanjutnya Kelo Merico, gue coba makanan ini di Rumah Oei. Rasanya mirip dengan pindang, pedas dan asam. Pas banget buat makan siang lengkap dengan nasi. Kelo Merico menggunakan ikan manyung, rasa asam dan pedasnya berasal dari asam jawa dan cabe hijau, lengkap denga irisan timun.
Wedang Seger
Nah ini minuman yang gue pesan, pelengkap si Kelo Merico. Bentuknya agak aneh ya? Haha jangan dilihat dari bentuknya. Unik karena disajikannya di mangkok dan rasanya segar. Minuman ini terdiri dari jeruk nipis, pandan, jahe, sereh, dan gula pastinya. Bisa disajikan panas ataupun dingin.
Dumbeg
Kuliner Lasem berikutnya yang gue coba Dumbeg, di tempat lain biasanya disebut kue clorot. Terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah, dibungkus dengan daun lontar. Gue cobain si Dumbeg ini di Restoran Hokki.
Kawista
Teksturnya mirip seperti sawo, tapi rasanya lebih asam. Restoran Hoki menjual buah kawista, juice kawista, dan sirup kawista. Di daerah Lasem dan Rembang, cukup banyak tempat yang menjual sirup kawista ini.
Ketan Jinghe
Di sini tempat sarapan yang wajib dicoba kalau ke Lasem, warung Jinghe. Terkenal dengan ketan dan kopi leletnya. Kalau beruntung, bisa lihat orang yang sedang melelet. Yang menyenangkan di sini, harga makanan dan minumannya sangat bersahabat.
Jadi, kapan kamu mau ke Lasem? Untuk info lengkap Lasem bisa dilihat di sini.