TRAVEL STORY

Wisata Garut – Pendakian Papandayan

Cerita soal Papandayan, pastinya ada dua spot yang jadi andalan, Hutan Mati dan Tegal Alun. Ini kumpulan cerita gue ke Papandayan selama tiga kali. Pertama kali di November 2013 hujan dan berkabut banget, jadi ga memungkinkan untuk naik ke Tegal Alun, ngecamp di parkiran bawah dan besoknya cuma sampai ke Hutan Mati. Kedua kali pas pergantian tahun 2014 ke 2015 sukses, cuaca cerah dari awal pendakian, dan berhasil sampai di Tegal Alun. Ketiga kali di Agustus 2016 cuaca cerah tapi males ke Tegal Alun dan penasaran mau lihat Papandayan yang setelah dikelola seperti apa.

Tegal Alun

Hamparan edelweiss yang wow! Jalur menuju ke Tegal Alun dari camp area Pondok Saladah lumayan terjal, tapi sebanding dengan hasilnya. Cantik banget!

Tegal Alun

Hutan Mati

Bisa dibilang ini adalah mandatory spot kalau ke Papandayan. Jalur turun dari Pondok Saladah ke basecamp. Sesuai dengan namanya, semua pohon di sini hanya batang, tidak ada daun, dan ini yang menjadi daya tariknya.

Hutan Mati

Bagaimana cara ke Papandayan?

Kalau naik angkutan umum dari Jakarta, pastinya harus ke Terminal Garut dengan ongkos Rp 52.000. Bisa naik dari Terminal Lebak Bulus atau Terminal Cililitan, bus terakhir berangkat jam 9 malam. Dari Terminal Garut kemudian nyambung angkot ke Cisurupan (lupa persisnya berapa) tapi kurang dari Rp 20.000. Dari Cisurupan, naik pickup sampai ke Basecamp dengan harga Rp 20.000 per orang. Jalannya sudah bagus, ga separah waktu pertama kali gue datang masih berbatu belum diaspal. Sekarang sudah beraspal mulus dan fasilitasnya cukup oke untuk gunung wisata.

Papandayan Indonesia A-Z
Fasilitas yang ada di Papandayan setelah dikelola

Tiket masuk Papandayan

Begitu sampai di basecamp, pastinya harus urus perijinan. FYI, Papandayan itu bukan Taman Nasional, tetapi Taman Wisata Alam. Saat ini Papandayan sudah dikelola oleh PT. Asri Indah Lestari. Harga tiket masuk pada hari libur Rp 30.000 per orang dan jika nenda di sana harus bayar tambahan sebesar Rp 35.000. Banyak yang bilang Papandayan gunung mahal. Ya benar, namun sesuai dengan fasilitas yang ada. Trek pendakian sudah dibentuk bertangga sehingga memudahkan pendaki pemula. Selain itu sudah ada gazebo dan toilet. Belum lagi, warung makan di sekitar camp area, jualan nasi goreng, mie goreng, bahkan bisa numpang charge HP. Sebenarnya ya, ga perlu bawa banyak logistik pun bisa jika ke Papandayan, tapi balik lagi soal budget.

Jalur pendakian Papandayan Indonesia A-Z
Jalur pendakian Papandayan sudah bertangga

Jalur pendakian Papandayan

Trek dari basecamp sampai ke camp area di Pondok Saladah tergolong ramah untuk pemula. Pemandangannya berupa kawah dan bukit. Yang sedikit menantang ketika harus melewati sungai kemudian tanjakan berbatu. Selebihnya datar-datar saja. Kurang lebih satu hingga dua jam perjalanan dari basecamp ke Pondok Saladah.

Pondok Salada Indonesia A-Z
Jalur datar menuju Pondok Salada
Sungai di Papandayan Indonesia A-Z
Sungai yang harus dilewati
Jalur Papandayan Indonesia A-Z
Jalur berbatu menuju Pondok Salada

Selama tiga kali pendakian gue belum pernah ke puncak Papandayan karena sudah cukup puas dengan Tegal Alun. Trek ke Tegal Alun lumayan menantang dibandingkan dari basecamp ke Pondok Saladah. Berbatu dan cukup terjal.

Setelah beberapa tanjakan batu, semakin dekat ke Tegal Alun, edelweisnya semakin lebat dan tinggi. Sebuah danau kecil menjadi penanda ketika sampai di Tegal Alun. Di sini benar-benar surganya edelweis. Sepanjang mata memandang hanya ada hamparan pohon edelweis. Boleh dilihat dan difoto, tapi jangan dipetik. Di Tegal Alun tidak diperbolehkan mendirikan tenda.

Tegal Alun Indonesia A-Z
Selamat datang di Tegal Alun

Dari Tegal Alun, jalur turun untuk kembali ke basecamp melalui Hutan Mati. Cukup licin, tapi masih aman untuk dilalui. Batang pohon yang menghitam menjadi objek foto yang menarik. Lebih kece lagi kalau pakai baju warna terang, biar ga nyamar sama pohon sih foto di sini. Kalau malas ke Tegal Alun, bisa juga menikmati edelweis di dekat Pondok Salada. Ga serimbun di Tegal Alun, tapi cukup oke di sini.

Pondok Salada Indonesia A-Z
Edelweis di dekat Pondok Salada

Kalau mau nenda, satu malam saja sudah cukup. Kalau mau langsung turun pun juga memungkinkan. Jalur turun cukup licin, apalagi waktu hujan karena berkabut. Pemandangan di Papandayan tetap kece sih mau hujan atau cerah. Perjalanan turun semestinya bisa lebih cepat dibandingkan naik, kurang dari sejam jika tidak berhenti foto-foto.

Kawah Papandayan Indonesia A-Z
Jalur turun melalui Hutan Mati ke basecamp

Walaupun Papandayan ramah untuk pendaki pemula, tapi untuk pendakian harus tetap memakai sepatu atau sandal gunung untuk keamanan. Pastinya bawa turun kembali sampah dan jangan memetik apapun di sana. Selamat menikmati Papandayan! Oiya, ini daftar harga tiket masuk Papandayan.

Selain Papandayan, Garut juga punya wisata lain dan cocok untuk wisata keluarga seperti Kebun Mawar Situhapa.