Air Terjun Sumampan Si Hidden Gem Gianyar
Setelah dari Air Terjun Leke-Leke, gue balik sedikit ke selatan, ke Air Terjun Sumampan di Gianyar. Biasanya kan lihat relief itu di candi, nah ini di air terjun, ini yang jadi salah satu keunikan air terjun Sumampan. Disarankan naik motor ke sini karena agak sulit untuk parkir mobil. Tiket masuk Rp 10.000, untuk retribusi perbaikan jalan.
Jalurnya jalan setapaknya rindang, lewat perkebunan penduduk. Perjuangan buat sampai di air terjun ini bisa dibilang effortless. Dari tempat parkir sampai ke air terjun hanya 10 menit, jalur cenderung datar, sebelum sampai sungai ada tangga cukup curam tapi sudah rapih dan aman.
Relief bisa ditemukan mulai dari dinding sebelah tangga jalur turun, di sungai, dan juga di dinding air terjun. Relief dari batu padas ini sengaja dibuat untuk estetika. Keunikan lainnya, air terjun ini bukan berasal dari mata air seperti air terjun pada umumnya, tapi terbentuk dari rembesan terowongan irigasi. Unik ya!
Tantangannya untuk sampai di air terjun adalah menyebrang sungai. Salah kostum gue pakai kaos dan jeans, tapi nanggung banget ga nyebrang. Sudah disediakan tali untuk pegangan nyebrang air terjun, tinggi sungai sekitar 1-1,5 meter.
Rasanya kayak di shower yang super deras, ada kolam di bagian bawahnya. Terbentuk karena kena air yang deras. Gue duduk-duduk di tepinya aja, ga ke kolam. Lihat sekeliling, banyak relief juga di sini tapi sebagian sudah tertutup lumut.
Enak duduk santai di sini, adem dan ga rame. Waktu sampai hanya ada 1 rombongan sekitar 5 orang. Di sisi lain sungai, ada beberapa bapak yang membuat relief. Jam buka air terjun ini sampai 17.00 WITA, pastikan kalau mau berkunjung sebelum jam itu. Ga cuma ke pantai, kalau ke air terjun sepertinya harus langsung bawa baju renang. Belum ada kamar ganti di sini, cukup beruntung kemarin ada pemilik penginapan dekat situ dan bisa ijin pakai toiletnya untuk ganti baju.