Camping di SeaSand Nyang Nyang #worldtourismday
Happy world tourism day!
Buat yang belum tahu, setiap tanggal 27 September itu diperingati sebagai hari pariwisata dunia. Diperingati setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pariwisata dan pengaruhnya dalam nilai-nilai sosial, budaya, politik dan ekonomi skala internasional. Tema hari pariwisata dunia tahun ini “Pariwisata untuk Pertumbuhan Inklusif“, pas banget dengan kondisi pariwisata di Indonesia pasca pandemi gelombang 2 ini. Apa yang bisa gue lakukan sebagai wisatawan? Gue akan memilih tinggal di villa atau penginapan warga lokal untuk long stay dan juga ke warung lokal ketika datang ke destinasi itu. Selama di Uluwatu gue nginap di Breeze Hidden Village dan sering banget mampir di Warung Sea Sand di Pantai Nyang Nyang.
Work from Bali
Berhubung kangen banget sama pantai dan masih full remote working, jadi gue balik ke Bali buat kerja, yes work from Bali, bukan liburan. Biasanya ke pantai pas weekend atau pas cuti, jadi kerjaan aman. Kalau ada yang bilang WFB mahal, tergantung kalian tinggal dimana dan makan apa, kalau mindset-nya hidup dan ada budget tertentu, banyak kok makanan murah start from Rp 5.000, nasi jinggo. Ya kalau mau lebih sehat bisa ke beberapa warung makan lain, mulai dari Rp 15.000, bisa cek di sini buat rekomendasi tempat makan di Uluwatu. Kenapa pilih Uluwatu? Karena ga terlalu rame dan gue suka pantai dengan pasir putih. Favorit gue adalah Pantai Nyang Nyang!
Warung Sea Sand Nyang Nyang
Mau datang sendiri atau ada barengan, gue suka banget datang ke Warung Sea Sand. Duduk bengong pinggir pantai atau berenang di kolam depan warung atau jalan ke ujung pantai. Ada listrik, ada kamar ganti, ada WC, ada makanan dan minuman di sini. Kalau beruntung dapat sunset, cantik banget kemarin sunset dan after sunset-nya. Sambil ngopi dan ngobrol, curhat tepatnya biar kepala ga penuh, sambil nikmatin sunset hahaha.. Sampe lupa kalau belum pasang tenda.
Camping di Pantai
Salah satu bucket list gue adalah camping di pantai. Definisi camping gue adalah tidur di tenda, ga perlu yang hutan banget atau bawa sekop dan sarung buat buang air. Nah berhubung dari Minggu ke Senin, gue cuti dan sendiri. Pas banget laut surut semalam, jadi Bli Wayan dan beberapa orang nangkap ikan, kalau beruntung dapat gurita – yang masih berdenyut haha.. Lautnya jadi terang karena banyak yang cari ikan. Malam itu si Bli tidur di warung, jadi walaupun sendiri gue berasa aman di tenda.
Kapan ya terakhir gue pasang tenda? Beberapa tahun lalu kayaknya. Kemarin itu keburu gelap, jadi agak lama pasang tendanya, walaupun sudah pakai senter. Kalau bongkarnya sih 15 menit aja. Oiya, sangat disarankan bawa sleeping bag karena di jam 2 pagi berangin dan dingin. Yang tadinya sleeping bag gue pake buat bantal karena ga berasa dingin, kali ini berfungsi sebagaimana seharusnya. Thanks to Pram yang bantu pasang tenda, Bli Wayan yang panggang ikan, Pak Ketut yang bikinin api unggun, dan semua keluarga Sea Sand, I feel home.
Langit bertabur bintang
Dramatis banget ya “langit bertabur bintang”, tapi itu emang itu kalimat yang pas. Kalau gue bawa kamera, bakal bisa foto bintang, foto dari HP kayak ketombe jadinya. Banyak banget bintangnya! Beralaskan tikar pandan, gue tidur di sebelah api unggun nungguin bintang jatuh. Ga ada bintang yang jatuh, yang ada gue nyaris ketiduran di luar tenda. Ada 1 bintang yang terang banget, sepertinya planet Venus. Bahkan sampai di dalam tenda gue masih bisa lihat bintang itu. Semesta mendukung. Sunset dan bintang.
Pagi di Sea Sand
Ga perlu alarm, bahkan gue bangun sebelum alarm bunyi, tepat jam 6, ajaib! Pemandangan terbaik pas buka mata, langit di barat pink pastel, cantik banget, ditambah masih ada bulan. Suara ombak di kejauhan dan lengkap dengan suara burung di bukit belakang tenda. Thanks God! Sangat menikmati pagi itu. Setelah minum teh, gue ke pantai celup-celup kaki, agak males berenang karena dingin. Santai-santai, makan mie instan, biar lengkap rasanya kalau kemping makan mie, dan foto-foto pemandangan kece.
Buat yang berminat kemping di Nyang Nyang, bisa DM di IG @indonesia_az, sudah ada service custom trip.