Danau Segara Anak Rinjani Indonesia A-Z
TRAVEL STORY

Danau Segara Anak Tempat Nenda Terbaik di Rinjani

Danau Segara Anak, tujuan kami di hari kedua. Perjalanan hari kedua ini lebih melelahkan dari hari pertama karena turun ke danau dengan tenaga sisa setelah muncak jam 1 pagi. Turun dari puncak jam 8 dan sampai di Pelawangan Sembalun jam 11an. Langsung makan siang, ganti baju, dan packing. Cerita ke puncak Rinjani, bisa dibaca di sini.

Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak Indonesia A-Z
Danau dilihat dari jalur turun Pelawangan Sembalun ke Danau Segara Anak

Pengalaman emang guru terbaik! Belajar ga melakukan kesalahan yang sama, karena masih banyak kesalahan lain – hal baru maksudnya. Supaya bisa sampai di danau sebelum gelap, maka harus turun dari Pelawangan Sembalun maksimal jam 1 siang. Sering berhenti oke, asal ga lama. Ga enak banget kalo jalan malam di gunung. Dulu gue kesiangan turunnya, ribet masak dan bongkar tenda, ditambah bawa carrier 15KG. Nah sekarang sewa porter tambahan untuk bawa baju. Logikanya dengan bawaan daypack doang, bisa jalan lebih cepat.

Pelawangan Sembalun – Danau

Sisi lain Danau Segara Anak Indonesia A-Z
Camp area di tepi danau

Berangkat dari Pelawangan Sembalun sekitar 13.30 WITA dan gerimis, jadi kami langsung pakai jas hujan. Kalo kata guide-nya itu gerimis karena kabut, ga akan jadi hujan deras. Benar banget, ga hujan sampai di danau, cuma kabut tebal. Dan pesan guide yang gue inget adalah, “Jangan kaget, di danau itu banyak sampah, ga seindah foto”. Baiklah, set ekspektasi biar ga kecewa.

Kabut tebal Danau Segara Anak Rinjani Indonesia A-Z
Kabut tebal di perjalanan ke danau

Medan ke danau banyak turunan, tapi tetap ada tanjakanan. Batu, tanah, dan akar. Sekarang sudah ada besi dan tali untuk pegangan. Buat yang kakinya pendek, agak susah ya lompat atau melangkah, jadi mau ga mau merosot. hati-hati aja, salah merosot, celana bisa sobek, kayak teman setenda gue. Ga kehitung berapa kali gue merosot karena terjal. Lokasi camp area danau itu di balik punggungan bukit, jadi abis turun, nanjak sekali, terus turunan landai. Berkabut banget di turunan landai, jarak pandang kami terbatas. Rombongan kepisah lagi, 2 dan 2, untungnya ada sweeper, jadi aman. Sekitar 17.30 WITA sampai di camp area danau.

Emergency Shelter Danau Segara Anak Indonesia A-Z
Emergency shelter di camp area Danau Segara Anak

Lumayan rame, tapi karena luas jadi ga terlalu padat. Benar, banyak sampah plastik di sekitar tenda di pinggir danau. Tenda kami sudah jadi, ga persis pinggir danau, tapi nanjak sedikit arah pemandian air panas. Ada beberapa tenda dan emergency shelter di sini. Yang gue rasain begitu sampai di sini capek dan mager jalan ke pemandian air panas. Tapi berubah pikiran di jam 9 malam, rugi kayaknya ga ke air panas sudah di sini. Diantar porter yang mau ambil air, kami ke pemandian air panas, Aik Kalak. Ternyataaa, lumayan curam hahah jadi trekking tambahan malam itu. Ada 2 kolam dan aliran sungainya, kolam pertama hangat dan yang atas lebih panas. Kami pilih yang hangat, berendam sejam, sambil ngobrol dan mandangin bintang – ya malam itu cerah- nyaman banget. Bucketlist checked! Berendam di kolam air panas Rinjani. Kebayang kan kaki pegel, abis muncak, debuan, dan belum mandi, terus berendam air hangat. Kok kayaknya lebih hangat di kolam ya daripada di tenda, hahahah..

Aik Kalak. Foto: Raras

Porternya baik banget, udah nemenin ke air panas, buatin jemuran dadakan. Kalau jemur baju di gunung ga akan kering, lembab, tapi paling ga, kadar air sedikit berkurang karena abis dipakai berendam. Besok paginya, baru kelihatan, banyak jemurannya.

Pagi di Danau Segara Anak

Pagi di Danau Segara Anak Indonesia A-Z
Semua sisi camp area di sini cantik!

Malam itu tidur lebih nyaman dan hangat dibanding hari pertama. Bangun sekitar jam 7 dan rencana jalan dari danau jam 11. Keluar tenda, lihat ke Danau Segara Anak, indah banget! WC darurat juga tampak indah di sini. Langsung jalan ke sisi lain danau, lihat punggungan puncak Rinjani yang kemarin dilewati. Dari danau, puncak Rinjani ga kelihatan. Di sini kenalan dengan tetangga tenda sebelah, yes selalu ada teman baru di setiap perjalanan.

WC di Rinjani Indonesia A-Z
WC darurat

Setelah lihat pemandangan danau dan anak gunung dari atas bukit dekat tenda, kami ke arah mata air panas. Penasaran sih seberapa curam jalanan semalam. Lumayan curam, ga pengen turun lagi, berhemat tenaga buat hari ini. “Wih cakep banget!” kalimat pertama di begitu sampai di turunan air panas. Matahari pagi ada di balik bukit, persis depan kami. Tiduran di rumput yang keemasan itu nyaman banget. Sekitar 30 menit kami berjemur di sini. Karena lapar langsung balik ke tenda dan sudah ada pisang goreng, terbaik! Berharapnya pancake, tapi ga bawa bahan, jadinya pisang goreng. Yang belum kesampean itu makan pancake di Rinjani, apakah akan ada ketiga kalinya sekalian cobain jalur Senaru?

#tidurditempatkece Indonesia A-Z
Tidur di tempat kece

Sudah ada cukup tenaga, buat eksplor tepi danau. Matahari mulai tinggi dan langit pagi itu biru cerah. Berharapnya cerah sepanjang jalan turun Torean tanpa kabut. Banyak tenda di tepi danau dan banyak yang mancing. Satu kata tentang kehidupan di sekitar danau itu “tenang”. Mungkin karena semua aktivitasnya berfokus di saat itu, ga diburu waktu, dan menyatu dengan alam. Mancing, berendam di air panas, gali tanah untuk BAB, ngopi/makan sambil lihat danau, dan ngobrol dengan tetangga atau teman setenda. Gadget cuma dipakai untuk foto/video karena ga ada sinyal, jadi ga ada yang sibuk sendiri dengan HP.

Danau Segara Anak dan Anak Gunung Rinjani IndonesiaA-Z
Pagi yang tenang di tepi danau
Hasil mancing di danau Indonesia A-Z
Hasil mancing di danau

10.00 WITA bersiap brunch, menunya super mevvah buat makanan di gunung, rendang! Lengkap dengan kerupuk dan sayuran pastinya. Ini menu favorit gue selama pendakian hahaha.. Setelah mengisi dan membuang sebagian isi perut hari kemarin, kami siap berangkat ke Kebon Jeruk, lokasi nenda kami di malam ketiga. Yang paling disayangkan di danau itu sampahnya, ga cuma sampah plastik, tapi area BAB banyak yang ga gali tanah dan ga ditimbun. Harus super hati-hati karena banyak kotoran tersebar 🙁

Kabut mulai turun waktu kami mau berangkat, bahkan gerimis. Berdoa jangan sampai hujan deras, ga kebayang licinnya, dan jarak pandang jadi terbatas banget. Estimasi perjalanan 5 jam dan jalurnya wow banget, dari tebing, lembah, sungai. Makanya dikasih menu yang bergizi, perjalanannya panjang dengan medan yang menantang.

Makan siang Danau Segara Anak Indonesia A-Z
Makan siang ternikmat!