Gunung Kembang Si Kecil Cabe Rawit
Kontributor: Aldyaz Nugroho
“Kecil2 cabe rawit”. Itulah kalimat yang gue dengar dari beberapa orang yang pernah mendaki gunung dengan ketinggian 2340 MDPL ini. Lokasinya di Kretek, Wonosobo, Jawa Tengah. Beberapa orang pendaki mengatakan bahwa jalur pendakian Gunung Kembang luar biasa menyenangkan dan menguras tenaga.
Basecamp Blembem
Perjalanan menuju Basecamp di Blembem dimulai dari Terminal bus Mendolo, Wonosobo. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya saja jalannya menanjak, jadi kami memutuskan naik angkot dengan membayar Rp. 50.000 per orangnya. Perjalanan dimulai pukul 09:00 dan memakan waktu kurang lebih 15-20 menit. Oh iya, basecamp Blembem ini awalnya merupakan tempat untuk menaruh hasil panen dari kebun teh yang letaknya berada di seberangnya. Cuaca hari itu dingin dan hujan pas banget untuk mulai pendakian.
Sebelum pendakian dimulai, salah satu pihak dari basecamp menjelaskan mengenai peraturan-peraturan yang wajib ditaati. Mulai dari kewajiban untuk membawa turun kembali sampah logistik dan mengikuti jalur berdasarkan bendera yang sudah dipetakan agar tidak salah jalur. Para pendaki juga dibekali peta jalur pendakian, sangat membantu. Kami membayar Rp. 10.000 untuk tiket masuk.
Pos Istana Katak
Kami memutuskan untuk mengambil jalur pendakian via kebun teh Blembem. Tujuan pertamanya adalah Istana Katak, yang ditempuh dengan waktu sekitar 15-20 menit. Dinamakan Pos Istana Katak karena jaman dahulu banyak orang yang mencari katak di tempat ini.Hujan turun ditengah perjalanan dan kami putuskan untuk berhenti sejenak untuk menggunakan jas hujan sebelum melanjutkan perjalanan. Di pos ini kami beristirahat selama 10 menit dan menyeduh minuman hangat, lumayan penambah tenaga.
Kandang Celeng
Perjalanan berikutnya menuju gerbang pendakian yang disebut Kandang Celeng. Disebut Kandang Celeng karena dulunya banyak sekali babi hutan berkeliaran di jalur ini. Kami cukup kesulitan untuk sampai ke Kandang Celeng dikarenakan jalurnya banyak lumpur basah. Lebih baik menggunakan sandal gunung atau malah tanpa alas kaki saja sekalian ketika melewati jalur ini.
Pos 1: Liliput
Dari Kandang Celeng, berlanjut menuju Pos Liliput yang merupakan pos pertama ketika memasuki hutan gunung kembang. Saat perjalanan menuju pos ini kita melihat hutan yang masih alami, dimana banyaknya vegetasi yang lebat dan hijau
Pos 2: Simpang 3
Perjalanan dari Liliput menuju Simpang 3 memakan waktu sekitar 20 menit. Sesuai dengan namanya, kami mendapati 3 jalur di pos ini.
Pos 3: Akar
Berlanjut menuju pos 3, yaitu Pos Akar. Setengah jalan sebelum kami sampai di Pos Akar jalurnya lumayan menanjak namun tidak terlalu menyulitkan kami. Sesuai dengan namanya, sepanjang perjalanan menuju pos 3 kami melihat banyak akar-akar lebat, yang tandanya sudah dekat dengan pos Akar. Pos ini terbilang cukup menyenangkan, karena ada akar yang bisa buat bergelayutan.
Pos 4: Sabana
Perjalanan kami lanjutkan menuju Pos Sabana. Awalnya kami kira jalur menanjaknya sama dengan jalur menuju Pos Akar, ternyata jalurnya semakin edan. Jika anda berharap ada jalur yang landai, maka dugaan anda salah total. Hahaha.. Kalau kata orang-orang, ga ada “bonusnya”. Di perjalanan menuju pos 4 kami dua kali beristirahat. Lelah.
Pos 5: Tanjakan Mesra
Selanjutnya menuju pos Tanjakan Mesra, jangan dibayangin mesra yang menyenangkan. Mesra disini ternyata merupakan singkatan dari Menguras Raga. Sepanjang jalur menuju Tanjakan Mesra perlahan-lahan kami menyadari bahwa vegetasi semakin sedikit yang menandakan bahwa kami sudah keluar dari hutan.
Puncak Gunung Kembang
Dari pos Tanjakan Mesra menuju puncak bisa ditempuh dalam waktu 10-15 menit. Namun, jalur yang semakin “edan” terkadang membuat beberapa pendaki membutuhkan waktu hingga 30 menit.Setelah perjuangan panjang, akhirnya kami sampai puncak pada jam 18:25.
Ada sekitar 15 tenda di sekitar puncak, kami langsung bergegas mencari spot untuk mendirikan tenda. Lanjut membuat minuman hangat, makan snack, dan menjemur pakaian basah.
Sekitar pukul 8 malam, terjadi kepanikan karena munculnya babi hutan seukuran kambing dewasa. Kami membuat suara gaduh untuk mengusir babi tersebut. Ternyata si babi muncul karena mencium bau amis sisa makanan pendaki. Sebaiknya hindari sisa makanan yang bau amisnya menyengat karena justru akan mengundang babi tersebut Sebaiknya sisa makanan dibersihkan, sampah dibungkus, dan dibawa turun.
Besok paginya kami bisa menikmati sunrise di Gunung Kembang dan kembali ke Basecamp Blembem. Waktu turun lebih cepat daripada naik. Dari puncak kami turun pukul 11.00 dan sampai di bawah pukul 15.00, sempat beristirahat di Pos Simpang 3 sekitar 10 menit.