Wisata Jakarta – Museum MACAN
Ketika pertama dengar “Museum MACAN” yang terbayang adalah museum berisi binatang, salah satunya macan. Ternyata bukan, MACAN singkatan dari Modern and Contemporary Art in Nusantara. Lokasinya tidak jauh dari Halte Trans Jakarta Kebon Jeruk, yaitu di Wisma Akr, Jl. Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat.
Setelah cek sana sini, gue memutuskan beli tiket online dari websitenya. 4 tiket untuk 2 Desember 2017 pukul 10.00. Berhubung masih pagi, jalanan ga terlalu macet dan tepat pukul 10.00 sampai di Wisma AKR. Jangan berharap ada baliho besar atau sejenisnya, lebih mirip gedung kantoran. Kami naik lift ke lantai M, tidak ada lantai 4 di gedung ini. Awalnya bingung, kenapa museum memakai gedung kantor. Setelah guide menjelaskan, baru tahu bahwa founder museum MACAN, yaitu Bapak Haryanto Adikoesoemo adalah direktur dari PT. AKR Corporindo TBK.
Karena sudah beli tiket online, langsung masuk antrian ke gate. Sekitar 5 menit saja antrian pagi itu. Disambut papan besar bertuliskan “Seni berubah, dunia berubah.” Pas banget, ada guide di depan gate, jadi kami ikut si guide untuk eksplor museum. Awalnya ada sekitar 10 orang, sampai di akhir tour museum, cuma 5 orang. Karena buat gue kalau ke museum foto-foto doang tanpa tau sejarah atau arti koleksinya, kayak foto studio aja sih.
Yang paling hits di sini adalah infinity mirror room. Ruangan seluas kurang lebih 3×2 meter dengan bola berwarna-warni dan kolam air di kiri kanan pijakan. Karena peminatnya sangat banyak, waktu di dalam ruangan ini dibatasi hanya 15-45 detik, tergantung seberapa panjang antrian saat itu. Beruntung kami hanya mengantri 30 menit. Di dalam kami hanya punya waktu 20 detik, ada time keeper yang siap siaga. FYI, 20 detik kira-kira bisa 5 jepretan, tergantung seberapa responsif tangan dan HP masing-masing. Bola ini akan berubah-ubah warnanya tiap beberapa detik. Menarik memang! (tapi untuk sekali datang saja sih buat gue)
Pameran di sini secara umum dibagi ke dalam 4 bagian utama berdasarkan lini waktu. Menarik sekali karena terlihat secara jelas perbedaannya.
- Bumi, kampung halaman, dan manusia: merupakan aliran realis romantis. Koleksinya berupa keindahan alam dan keindahan manusia.
- Kemerdekaan dan setelahnya: merupakan aliran realis sosialis. Banyak menggambarkan tentang perjuangan kemerdekaan.
- Pergulatan seputar bentuk dan isi: terjadi perbedaan kubu kapitalis dan kubu liberalis. Aliran abstrak mulai muncul.
- Racikan global: pada era ini, mencari bentuk baru untuk ekspresi baik dari teknik maupun media.
Salah satu contoh koleksi yang menarik dari bagian pergulatan seputar bentuk dan isi adalah lukisan gunung dengan lelehan emas. Lukisan ini menggambarkan kelimpahan rejeki dari Tuhan. Selain itu juga terdapat koleksi-koleksi lain yang menarik, seperti karya Andi Warhol dan juga lukisan Lingga Yoni yang menggambarkan simbol penciptaan dan regenerasi dalam agama Hindu.
Sedangkan pada era yang paling modern, seni bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Contoh yang menarik adalah bendera negara ASEAN yang terbuat dari pasir berwarna dan di dalamnya terdapat 5000 semut pada awalnya. Di antara bendera ini terdapat selang, sehingga semut bisa berkelana dari satu negara ke negara lainnya tanpa terbelenggu batas negara. Semut ini tidak dilepas begitu saja, tetap diawasi dan diberi makan serta didokumentasikan kondisinya. Beberapa minggu ke depan, bentuk bendera sudah tidak seperti ini lagi karena semut sudah mengubah tatanan pasirnya.
Di bagian depan, di luar pameran terdapat floating garden yang ditujukan untuk anak-anak. Entang Wiharso mengajak anak-anak untuk memikirkan alam sebagai bagian dari hidup sehari-hari, apa yang bisa dilakukan untuk menjaga alam di sekitar kita? Di sini disediakan kertas, pensil warna, dan lem sehingga ada karya yang bisa dihasilkan dan boleh dibawa pulang. Walaupun ditujukan untuk anak-anak, orang dewasa bisa juga mewarnai di sini.
Pameran dengan tema “Seni berubah, dunia berubah” akan berlangsung hingga 18 Maret 2018. Masih ada waktu jika ingin berkunjung ke sana. Lebih baik membeli tiket online sehingga bisa berhemat waktu. Museum MACAN buka hari Selasa-Minggu pukul 10.00-19.00
Kita berwisata, kita bercerita.