Trip Sombori – Rumah Nenek
Rumah Nenek, sesuai dengan namanya, rumah ini pemiliknya adalah seorang nenek. Namanya Nenek Indong, ketika ditanya, umurnya 100 tahun. Namun info guide, umurnya akan berubah sesuai dengan mood si nenek. Hahaha unik! Nenek Indong tinggal seorang diri di rumahnya ini, namun anak dan cucunya berada di rumah sebelahnya.
Bisa dibilang spot yang tidak boleh dilewatkan di Sombori, Rumah Nenek dan Teluk Nenek. Begitu turun dari kapal, disambut dengan pemandangan laut toska yang tenang. Persis di depan rumah nenek, ada pisang yang dijemur, nantinya pisang ini akan dibuat dampo, olahan pisang tradisional Bugis. Ketika kami datang, nenek menanyakan oleh-oleh, tapi sayangnya kami tidak membawa apapun. Sebaiknya jika berkunjung ke rumah nenek, bawa snack atau sejenisnya.
Sementara nenek menggoreng pisang, kalian bisa ke “belakang rumah nenek”, begitu sebutannya, namun sebenarnya rumah ini di samping rumah nenek. Tempat foto paling mainstream kalau ke Rumah Nenek. Tapi percaya deh, kece banget pemandangan di sini. Nengok ke belakang pun ga kalah kece. Persis di bawah rumah, lautnya berwarna toska. Pas banget jam 12 siang gue ke sana, jadi agak perjuangan untuk meniti papan yang super duper panas.
Di area rumah nenek, kita bisa snorkeling, canoeing dan mancing. Gue sih kemarin canoeing, jernih dan tenang banget! Canoeing-nya dibonceng si bapak kapal haha.. Sambil canoeing gue lihat cucu si nenek lagi nebar jala untuk nangkap ikan. Damai banget rasanya hidup di sini, hijau, biru, dan tanpa sinyal.
Begitu balik dari teluk, pisang dampo sudah matang. Rasanya… mirip sale pisang, manis dan kering. Ga diminta bayaran untuk pisang dampo dan kopi, kasih serelanya saja untuk si nenek. Ga berlama-lama di sini karena kita akan ke spot selanjutnya, yaitu Gua Berlian.
Kita berwisata, kita bercerita.