Ungaran via Perantunan 8 Jam Trekking Tripple Summit
Dalam rangka pemanasan kaki, kali ini trekking santai ke Ungaran yang terletak di selatan Semarang. Gunung Ungaran punya 3 puncak, Puncak Bondolan, Puncak Botak, dan Puncak Banteng Raiders. Dengan ketinggian 2.000an tapi rasa 3.000an kalau ke 3 puncaknya. Setiap jalur menuju puncaknya punya pemandangan yang unik, mulai dari hutan pinus, sabana, sampai hutan lumut. Gue dan Arnis ditemani guide trekking santai selama 8 jam, mulai nanjak jam 7.30 dan turun sekitar jam 4 sore.
Jalur pendakian Ungaran via Perantunan
Ada beberapa jalur pendakian Gunung Ungaran, diantaranya Jalur Candi Gedong Songo, Jalur Mawar, Jalur Perantunan, dan Jalur Promoasan, kami memilih jalur Perantunan. Karena menginap di Pitu Room Salatiga, dan berangkat 06.00 dari Salatiga dengan motor. Disarankan naik motor supaya bisa sampai ke basecamp karena jalanan menuju basecamp kecil, tidak bisa dilewati mobil. Pemandangan di kiri kanan jalan menuju basecamp itu kebun mawar.
Harga Tiket Pendakian Ungaran
Sampai di Basecamp Perantunan sekitar pukul 07.00. Tiket pendakian Rp25.000/orang dan parkir Rp5.000/motor. Ga ada pemeriksaan barang bawaan atau briefing dari pihak basecamp. Di sini ada beberapa warung dan toilet, waktunya cek logistik dan bawa tisu (atau peralatan kebersihan lain) karena ga ada warung atau toilet sepanjang jalur pendakian.
Basecamp Ungaran via Perantunan ke Pos 4 1.5 Jam
Adem! Itu kesan pertama gue di awal pendakian karena jalurnya masih perkebunan mawar, sayur, dan hutan pinus. Jalan santai dari basecamp melewati pintu rimba, lanjut ke Pos 1 sekitar 30 menit. Di setiap pos ini ada gazebo dan tempat duduk. Rapih, bersih, dan bisa buat tempat berteduh atau istirahat.
Menurut gue jalur pendakian dari basecamp sampai pos 4 itu enak banget, tanah, akar, dan cenderung landai. Kami sampai di pos 4 setelah 1.5 jam jalan, sesuai dengan estimasi waktu di peta pendakian. Cukup beruntung pagi itu cerah berawan, jadi enak banget cuacanya.
Pos 4 ke Puncak Bondolan Ungaran
Akhirnya tiba di persimpangan dan harus memilih. Kami pilih jalur kiri, ke Puncak Bondolan lanjut Puncak Botak. Ga berencana akan ke Puncak Banteng Raiders, karena rencana awal itu jam makan siang sudah turun dan sampai basecamp lagi.
Jalur agak menanjak setelah pos 4 dengan tanah, akar dan batu medannya. Hutan mulai rimbun, gue suka karena adem, hijau semua. Sampai akhirnya keluar dari hutan dan tiba di persimpangan yang namanya Tikungan Cinta. Ga paham kenapa dinamakan Tikungan Cinta, katanya sih buat buktiin cinta bisa harus naik bukit itu. Ga terlalu tinggi tapi medannya terbuka dan lebih nanjak. Pas di tengah tanjakan, hujan, dan terpaksa pakai jas hujan di jalur tanjakan yang terbuka ini. Yang agak menantang di sini jalurnya sempit. Papasan dengan pendaki yang turun dan harus gantian di jalur itu. Agak susah ya mau minggir karena medannya miring.
Di jalur ini juga papasan dengan 1 kelompok yang salah satunya sakit (ga tau SMA atau kuliah). Si anak yang sakit ini sudah pucat gemetar mau turun, yang katanya terakhir makan nasi itu semalam dan minum mereka tinggal 1/4 botol aqua 600 ml. Cukup mengkhawatirkan. Ga ada pemeriksaan logistik di pos bawah jadi mereka naik dengan logistik yang kurang banget. Walaupun one day trip, tolong bawa makanan dan minum yang cukup. Donasi 1 Aqua dan 1 coklat ke si anak, dan ada pendaki lain yang donasi roti.
Camp Area Puncak Bondolan
Setelah nanjak berkabut dan hujan, akhirnya sampai di puncak pertama, Puncak Bondolan! Di sekitar puncak ini camp area, agak berangin karena terbuka. Gue ga bisa lihat pemandangan, putih semua. Jadi cuma istirahat sebentar, foto, makan snack dan lanjut jalan ke puncak berikutnya. Dari basecamp sampai puncak pertama ini 2.5 jam.
Puncak Bondolan ke Puncak Botak
Setelah 15 menit jalan dari Puncak Bondolan menuju Puncak Botak, mulai cerah dan Gunung Merbabu mulai sedikit kelihatan. Kata pendaki lain, jarang banget Ungaran cerah. Gue suka jalur ini, cantik banget! Sepintas perbukitannya mirip puncak Merbabu Suwanting. Jalurnya melewati punggungan gunung dengan sabana di kiri kanananya.
Bagus! Punggungan itu ternyata memang spot foto pendaki. Aslinya lebih bagus daripada foto-foto ini. Jalur ke Puncak Botak naik turun punggungan bukit sampai di ujung. Ini foto guide kami, Mas Away, dia temannya-temannya-teman sepeda gue. Mas Away punya kios di Salatiga yan menjual dan menyewakan peralatan hiking bisa tanya-tanya di Instagram.
Puncak Botak ke Puncak Raider
Puncak kedua, Puncak Botak, ketinggiannya sama di 2.050 MDPL. Berkabut lagi di sini, jadi cuma istirahat sebentar, makan snack, foto, dan turun. Gue kira mau turun ke basecamp, ternyata masih ada tenaga jadi lanjut ke Puncak Banteng Raiders. Jalurnya turunnya lumayan terjal, gue inget jalur Rinjani Torean, tapi ga seekstrim itu.
Begitu sampai bawah vegetasinya beda banget, pohon besar dengan lumut. Rimbun dan berkabut, gw berasa agak dingin di sini. Sepanjang mata memandang cuma hijau, putih, coklat. Jalur menuju Puncak Raiders ini sepi, berbeda dengan 2 jalur puncak sebelumnya. Di sini hanya papasan dengan 2 rombongan lain. Mungkin karena medannya lumayan menguras tenaga haha baru tau setelah turun dari Puncak Banteng Raiders ke Pos 5.
Puncak Banteng Raiders 2.050 MDPL
Tepat di 12.00 kami sampai di puncak ketiga, Puncak Banteng Raiders dan berkabut lagi. Istirahat lumayan lama di sini sekitar 30 menit sebelum akhirnya harus turun karena hujan. Yang unik di sini ada tugu Banteng Raiders, yang merupakan tugu milik TNI dan Polri. Salah satu jalur di Ungaran biasa digunakan untuk latihan mereka.
Puncak Raiders ke Pos 5 ke Basecamp Perantunan
Buat gue, turun kali ini lebih melelahkan daripada naik karena jalan dengan sisa tenaga (tanpa makan siang berat) dan hujan. Jalurnya licin dan hujan deras, jadi jalan lebih pelan. Perjalanan turun dari Puncak Raiders ke basecamp hampir 4 jam. Di jalur ada sepatu yang ditinggal begitu saja, ternyata ga jauh dari situ ada pendaki tanpa sepatu jalan sendirian. Beberapa kali dia jatuh di jalur karena memang licin dan turun merosot. Ga tega, akhirnya kami datangi dan minta dia untuk istirahat dulu. Setelah kasih snack dan ngobrol, ternyata temannya turun duluan karena sakit, dan dia sendiri pertama kali ke trekking.
Selama gue trekking, baru di Gunung Ungaran ini dalam sehari 2x papasan dengan pendaki yang sakit. Gunung Ungaran cocok untuk pemula tapi tetap harus dengan persiapan fisik, perlengkapan yang memadai, juga logistik. Sepatu, jas hujan, makanan, minum, dan obat pribadi itu jadi bawaan wajib. Pastinya ga sendirian dan kalau terpaksa pisah dari rombongan, lapor ke petugas.