Air Terjun Oenesu
TRAVEL STORY

Wisata Kupang: Gua Kristal, Air Terjun Oenesu, Pantai Tablolong

Kantor Gubernur

Kantor Gubernur

Cerita di Kupang hari pertama bisa dilihat di sini. Hari kedua, kami memutuskan untuk eksplor tempat wisata di Kupang, Gua Kristal, Air Terjun Oenesu, dan Pantai Tablolong. Sebelum menuju ke sana, gue disarankan mampir ke kantor Gubernur Kupang. Ada sebuah bangunan yang eye catching berbentuk Sasando, alat musik khas Pulau Rote. Benar sih, bentuk bangunannya unik dan megah. Cuma berhenti untuk foto gedung dari luar pagar biar ga penasaran. Dari situ kami menuju ke Baun, tempat sei yang katanya paling enak di Kupang. Di perjalanan ke Sei Om Bai di Baun, ada sebuah istana yaitu Istana Raja Amarasi. Gue pikir ini tempat wisata Kupang, tapi ternyata ga ada informasi apa pun di situ dan istana yang menyerupai rumah ini terkunci. Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke Sei Om Bai di Baun.

Ternyata kepagian datangnya, 10.00 WITA Sei masih diasap dan belum matang, kami menunggu sekitar 15 menit sampai akhirnya seloyang Sei dan nasi diantarkan ke meja. Kami memesan setengah kilogram Sei dengan nasi lengkap dengan sambal. Setengah kilogram sei ini buat makan pagi sampai sore, bekal di perjalanan untuk wisata Kupang hari itu. Jangan kaget ya kalau beli Sei dibungkus di sini, bungkusnya pakai kantong kresek. Ga usah mikir higienis atau ga, yang penting kelaparan kalau sikonnya seperti ini. Alternatifnya kalian bisa bawa tempat makan dan sendok sendiri.

Gua Kristal

Jalan ke Gua Kristal

Jalan ke Gua Kristal

Setelah dari Sei Baun, kami menuju ke Gua Kristal dan melalui jalanan berbatu dan juga berpasir. Pasirnya halus dan cukup menyulitkan kendaraan lewat. Dari Baun kami menuju ke Gua Kristal. Yang unik dari Gua Kristal adalah aliran sungai di dalam gua dimana pengunjung bisa berenang di sana. Gelap? Pastinya  gelap, namanya juga gua, tapi di jam tertentu gua akan lebih terang karena cahaya matahari akan sedikit masuk, yaitu di pukul 11.30-13.00 WITA.

Gua Kristal Kupang

Gua Kristal Kupang

Berenang di Gua Kristal

Berenang di Gua Kristal. Foto: Fitria

Tidak sulit menemukan Gua Kristal ini karena sudah ada beberapa papan petunjuk dan anak-anak setempat bersedia menjadi guide. Gua Kristal merupakan salah satu destinasi yang sering dikunjungi di Kupang. Tidak ada tiket masuk ke Gua Kristal, hanya membayar parkir Rp 5.000 untuk kendaraan. Untuk guide tidak dipatok bayaran, bayar serelanya, mereka dengan senang hati mengantar dan menemani masuk gua. Kenapa dinamakan Gua Kristal? Karena warna biru airnya saat terkena cahaya menyerupai kristal. Kalian bisa berenang di sini dan sebaiknya tidak terlalu jauh ke dalam karena bagian dalam. Dari Gua Kristal, kami menuju wisata Kupang kedua yaitu Air Terjun Oenesu.

Air Terjun Oenesu

Air Terjun Oenesu Kupang

Air Terjun Oenesu Kupang

Akses ke Oenesu sudah bagus, hanya rusak di beberapa titik saja. Tempat parkir, kamar ganti, toilet, dan penjual makanan sudah tersedia. Pengunjung harus membayar tiket parkir Rp 5.000. Dari tempat parkir kami berjalan menuruni tangga. Agak sedikit kecewa sih karena ekspektasi gue air terjunnya deras, ternyata airnya sedikit. Mencoba naik ke air terjun di tingkat atasnya siapa tau lebih deras dan ternyata banyak luwing di antara akar pohon dan batu. Ada juga luwing yang sudah mati di dalam air. Jadi sebaiknya berhati-hati kalau ke sini, pakai alas kaki yang aman dan nyaman. Kalau mau ambil foto yang oke, foto dengan low speed dan spotnya yang oke di air terjun bagian atas.

Kelabang

Luwing

Pantai Tablolong

Setelah puas main air, cuci kaki tepatnya karena gue insecure dengan luwing, kami menuju ke Pantai Tablolong untuk mengejar matahari terbenam. Jauh banget rasanya kalau naik motor ke sini, dimana beberapa ratus meter terakhir jalanan rusak. Ada 2 kali bayar retribusi, pertama di gerbang Tablolong dan kedua di tempat parkir. Masing-masing Rp 5.000 untuk satu orang. Kesan pertama di Pantai Tablolong B aja. Ada banyak gazebo berbentuk Rumah Lopo, rumah adat Nusa Tenggara Timur. Sore itu Pantai Tablolong cukup ramai karena libur Lebaran, gue pikir lebih baik nanti datang lagi waktu pagi ketika masih sepi dan langit masih biru. Gue berjalan kaki menyusuri pantai sore itu sambil menunggu matahari terbenam, banyak pecahan karang di sepanjang pantai. Ada sebuah bangunan besar bekas pondasi hotel yang tidak jadi dibangun, agak mengurangi kecantikan si Tablolong ini.

Siluet Tablolong

Siluet di Tablolong

Sore itu agak mendung, matahari tertutup awan, tapi tetap cantik. Ada kumpulan bakau di Pantai Tablolong, cukup menarik untuk menjadi objek foto. Setelah matahari terbenam kami secepatnya kembali ke Kupang. Jalanan arah ke Kupang gelap dan tidak ada penerangan sampai di sekitar kota. Beruntung ada mobil persis di depan kami yang menuju ke kota.

Sunset Tablalong

Sunset Tablolong

Cafe House

Sesampainya di kota, kami menuju ke Cafe House untuk mencari minuman dingin. Agak mirip kafe di Jakarta dengan dinding yang penuh quotes. Akhirnya ketemu sofa dan AC setelah seharian berpanas-panasan seharian di motor. Selesailah perjalanan wisata Kupang hari itu. Untuk wisata Kupang hari ketiga bisa dibaca di sini.

Cafe House

Cafe House