
2 Hari 1 Malam Wisata Ternate? Cukup Banget! – Day 2
Florentina Woro
Bangun pagi-pagi di Ternate demi melihat matahari terbit. Setelah perjalanan panjang di hari pertama, jalan seharian dari pagi sampai malam.
Dodoku Ali

Sunrise Dodoku Ali
Hari kedua dimulai di Dermaga Dodoku Ali, salah satu spot terbaik menikmati matahari terbit. Dari situ kami menuju ke Perkebunan Cengkeh tertua, Kebun Cengkeh Afo.
Kebun Cengkeh Afo

Kebun Cengkeh Afo
Tujuan kami ke sini bukan untuk melihat pohon cengkeh, tapi melihat Pulau Tidore dari ketinggian, di kaki Gunung Gamalama. Pagi itu cuaca cerah dan banyak tempat yang akan dikunjungi di hari kedua ini. Selain pohon cengkeh, di sini banyak tanaman lain seperti pohon pala, dan pohon rempah lainnya.
Riswan Homestay

Riswan Homestay Ternate
Setelah menikmati sunrise, kami kembali ke penginapan untuk sarapan dan check out. Kami menginap di Riswan Homestay dan ini oke banget! Harganya murah, bersih, pelayanannya ramah, dapat sarapan, dan pemandangan belakang rumah langsung ke Gunung Gamalama. Cuma ada 2 kamar di sini, jadi siapa cepat dia dapat. Bisa di-booking melalui aplikasi travel.
Fort Oranje

Bagian Depan Fort Oranje
Benteng ini cukup terlihat dengan cat putih orens di tepi jalan utama di kota Ternate. Tapi sayang banget, kami ga menemukan penjelasan apapun di sini, apalagi guide. Jadi ya naik ke atas benteng, lihat ada lonceng yang temboknya penuh coretan, turun lagi.
Fort Kalamata

Fort Kalamata Tampak Depan
Dari Fort Oranje ke Fort Kalamata, benteng kedua di hari itu yang kami datangi. Sepi dan hanya kami yang berkunjung, seperti menelusuri jejak sejarah di Ternate. Benteng ini dibangun oleh Portugis menurut penjelasan yang ada di bagian depan benteng. Pernah digunakan oleh Portugis, Belanda,Spanyol, dan Inggris. Nama Kalamata diambil dari nama pangeran di Ternate. Ada sebuah sumur di benteng ini dan sumurnya kotor, sayang sekali. Pemandangan di utara adalah Gunung Gamala, dan di selatan adalah Pulau Tidore dan Pulau Maitara.

Dari Atas Benteng Kalamata
Spot Uang Seribu Pantai Fitu

Uang Seribu Pantai Fitu
Ini destinasi yang gue tunggu-tunggu, spot uang seribu. Letaknya di pantai di Desa Fitu, Ternate. Dari situ terlihat jelas Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Kalau di uang seribu kapalnya cuma satu, siang itu cukup ramai kapal di sana.
Kebun Cengkeh Gambesi

Kebun Cengkeh Gambesi
Masih di bagian selatan Ternate, kami bergerak ke arah barat menuju Kebun Cengkeh Gambesi. Literally kebun cengkeh. Kalau kata driver kami, di sini tempat selfie. Baiklah… Pohon cengkeh tertata rapih dengan rumput yang hijau. Di situ ada beberapa orang yang memang sedang pemotretan di salah satu rumah tua. Gue ga berminat mendekat foto di rumah itu. Kira-kira 30 menit kami di sini kemudian ke spot berikutnya.
Danau Ngade

Danau Ngade
Ga turun ke danau, tapi lihat dari atas aja. Cantik banget pemandangan di sini. Terlihat danau dengan Pulau Maitara, Pulau Tidore, dan Pulau Mare di kejauhan. Ga jauh dari spot ini ada spot kekinian, ayunan dengan background danau, tapi kami tidak berminat ke sana.
Lunch di Pasar Higienis
Semakin terik dan semakin lapar, kami menuju ke Pasar Higienis. Rekomendasi driver kami makan di tepi pantai di pasar itu. All you can eat seharga Rp 35.000. Wih, kapan lagi! Nah, mau tau kuliner lezat dan unik di Ternate? Baca ceritanya di sini.
Kesultanan Ternate

Kesultanan Ternate
Belum lengkap rasanya ke Ternate tapi belum berkunjung ke Kesultanan Ternate. Letaknya tidak jauh dari Bandara. Menariknya ada 3 bendera di halaman Kesultanan, Bendera Sultan, Bendera Indonesia, dan Bendera Kerajaan. Saat ini Ternate sedang tidak ada sultan yang memimpin, namun sudah ada calon sultan terpillih. Bangunan Kesultanan masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga sultan sampai saat ini.