Gunung Agung 3142 MDPL Indonesia A-Z
TRAVEL STORY

Jalur Pendakian Gunung Agung via Edelweis

Pendakian Gunung Agung bersama Jackie
Jalur pendakian Gunung Agung via Edelweis

Gunung Agung via Edelweis 2 Hari 1 Malam

Dalam rangka menghabiskan sisa cuti tahun lalu, gue memutuskan ke Gunung Agung via Taman Edelweiss selama 2 hari 1 malam. Pendakian gunung kali ini bisa dibilang istimewa dan beda dari biasanya, karena ditemani anjing milik porter, Jackie, ikut sampai ke puncak. Gue dan Raras pakai jasa porter untuk bawa pakaian dan perlengkapan tidur. Kami masing-masing bawa daypack yang isinya water bladder diisi 1.5 liter saja, jas hujan, obat pribadi, dan snack.

Basecamp Taman Edelweiss ke Pos 1

Jalur pendakian masih landai
Jalur pendakian awal yang masih landai

Pendakian dimulai 10.32 WITA (rencana awal 9.30 WITA) dari basecamp di ketinggian sekitar 1.000 MDPL. Perjalanan dari basecamp ke pos 1 medannya melewati perkebunan penduduk dan masih tergolong landai. Ada opsi ojek, katanya bisa menghemat waktu sekitar 30 menit kalau jalan kaki. Gue lebih milih jalan kaki karena masih landai.

Makan siang di Pos 1 Gunung Agung Indonesia A-Z
Makan siang di pos 1

Kemudian mulai masuk hutan dengan akar, di sini lumayan menanjak. Istirahat sekali buat makan protein bar dan 12.38 WITA sampai di pos 1 dengan ketinggian 1.800 MDPL. Makan siang dan istirahat sekitar 30 menit. Nasi bungkus kalau di gunung emang rasanya lebih enak dari makan di rumah, apalagi di kantor. Hahahaha..

Pos 1 ke Pos 2 Gunung Agung via Edelweis

Jalur pos 1 ke pos 2 menanjak
Jalur pos 1 ke pos 2 menanjak

Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Pos 2. Lumayan banget medannya, lebih menanjak dan hutan mulai rimbun. Betis mulai berasa pedasss, tapi tenaga lebih banyak karena sudah makan siang. 15.09 WITA sampai di pos 2 yang berada di ketinggian 2.400 MDPL kalau dari plang. Di jam gue 2.190 MDPL, mungkin jam gue yang kurang akurat. Di pos 2 ga istirahat lama, cuma 10 menit buat makan coklat dan lurusin kaki aja.

Jalur pendakian pos 1 ke pos 2 Gunung Agung
Jalur pendakian pos 1 ke pos 2 semakin menanjak

Pos 2 ke Pos 3 Camp Area

Pos 2 Gunung Agung Indonesia A-Z
Pos 2 di 2.400 MDPL

Jarak dari pos 2 ke pos 3 lebih pendek dibanding pos 1 ke pos 2, tapi menanjak dan bonus hujan. Beruntung ada beberapa pohon yang rimbun, bisa buat berteduh sebentar. Sekitar 16.00 WITA sampai di camp area dan basah. Jackie dan porter sudah sampai, tapi tenda kami belum siap pakai. Si Jackie neduh di flysheet dapur dan kami masih menunggu tenda siap.

Jackie neduh di tenda pos 3 Gunung Agung Indonesia A-Z
Kalau Jackie bias ngomong mungkin seperti ini, “Hai, kalian baru sampai ya! Aku lagi neduh nih, hangat di sini.” Foto: Raras

Sunset di Pos 3 Gunung Agung

Camp area pos 3 Gunung Agung Indonesia A-Z
Camp area di pos 3

Setelah nunggu sekitar 15 menit, akhirnya kami masuk tenda. Snack wajib buat gue kalau camping adalah regal (bawa sendiri) dan teh hangat begitu sampai di tenda. Rasanya nyaman banget. Setelah nyawa kumpul, ganti pakaian kering, waktunya menikmati pemandangan sekitar tenda. Beruntung banget, kabut hilang dan matahari mulai kelihatan. Wah, pertanda baik dapat sunset tipis-tipis. Happy!

Mata Air di Gunung Agung di Pos 3

Sunset dari mata air di pos 3 Gunung Agung Indonesia A-Z
Sunset dari mata air di pos 3

Dekat pos 3, ga jauh dari tenda ada mata air. Jalannya lumayan kecil dan licin bekas hujan sebelumnya. Airnya bersih banget dan pemandangan dari sini bagus banget. Jadi mata air ini ada di kolam kecil di antara bebatuan. Kami ambil di kolam yang agak atas, bening, ga ada serbuk tanah atau serpihan daun. Dari sini bisa lihat sunset dan Karangasem dari atas. Sayangnya ga bisa berlama-lama, karena mulai gelap dan jalan balik ke tenda lumayan licin, pinggirnya jurang. Ternyata after sunset di depan tenda ga kalah kece!

After sunset di camp area gunung agung Indonesia A-Z
After sunset dari depan tenda

Simpang Jodoh Gunung Agung

Jackie di Simpang Jodoh Gunung Agung Indonesia A-Z
Jackie di Simpang Jodoh

Start summit 03.00 WITA dengan sarapan roti bakar nanas. Berbagi dengan Jackie karena dia ikut muncak. Thanks God ga terlalu berangin, agak dingin tapi masih tolerable. Kalau ditanya cukup tidur atau ga, cukup sih waktunya, tapi ga berkualitas. Mulai masuk tenda jam 8 malam, ternyata tanahnya bergelombang di bagian punggung, jadi berkali-kali kebangun.

Puncak sejati Gunung Agung dari puncak 1
Puncak 3 (puncak sejati) terlihat dari puncak 1

Jalan santai dari camp area ke puncak, beberapa kali berhenti, snacking, dan foto-foto sebelum matahari terbit. Gunung Agung punya 3 puncak, dimana puncak 3 adalah puncak sejati dengan ketinggian 3.142 MDPL. Dari puncak 1 sudah bisa melihat puncak 3, terlihat jauh, tapi ga sejauh itu juga sih. Jalanan ga terlalu menanjak, tapi kiri dan kanannya jurang. Kalau salah langkah langsung beda alam hahahahha.. Dari puncak 2 bisa lihat matahari terbit dan puncak Rinjani. Perjalanan dari camp area ke puncak sekitar 3 jam dengan berhenti lama di puncak 2 ke puncak 3. Jackie sampai duluan di puncak pastinya.

Rinjani dari puncak 2 Gunung Agung Indonesia A-Z
Rinjani terlihat dari puncak 2

Puncak Gunung Agung 3.142 MDPL

Rame yaa di puncak… Semua nunggu matahari terbit dan hari itu banyak rombongan Rusia. Semua berdiri di pinggir kawah yang ga terlalu lebar, ngeri sih. The best moment-nya waktu matahari terbit dari balik Gunung Rinjani, cantik banget. Guide lokal bawa canang dan sembahyang di puncak. Si Jackie dengan sigap minum kopi dan makan isi canang setelahnya.

Jackie di puncak Agung Indonesia A-Z
Jackie di puncak

Ga semua momen di puncak menyenangkan, ada juga yang zonk. Salah seorang dari rombongan turis asing itu naruh trekking pole melintang di bawah daypack, dimana panjang trekking pole lebih lebar dari daypack. Kebayang kan, puncak sempit, banyak orang, dan trekking pole dia nyenggol kiri kanan. Nyebelin banget sih ini.

Jalur naga punggungan Gunung Agung Indonesia A-Z
Raras di jalur naga

Momen zonk kedua waktu di jalur naga, punggungan Gunung Agung, yang lebarnya hanya cukup untuk 1 orang di jalur datarnya. Salah seorang dari rombongan asing (beda orang lagi) ga pakai permisi atau nunggu gantian berdiri di jalur naga, langsung lewat buat foto. Salah satu guide lokal minta gue kasih jalan dan mengalah dengan rombongan asing itu.

Jalur Turun Gunung Agung

Gunung Batur dan Gunung Abang Indonesia A-Z
Gunung Abang, Gunung Batur, dan Danau Batur

Milih turun belakangan biar ga banyak papasan atau tiba-tiba dengan rombongan lewat sebelahan di jalur sempit. Gue turun sekitar 07.00 WITA. Perjalanan dari puncak ke camp area sekitar 2 jam, pastinya jalan santai. Pemandangannya bagus! Gunung Abang, Gunung Batur dan Danau Batur terlihat jelas. Pagi itu cuaca cerah dan tidak terlalu terik. Seperti biasa, pas turun baru lihat dengan jelas jalur ke puncak. Kalau terang sih rasanya mager banget ke puncak dengan jalur seperti itu. Mendekati puncak 1 sampai puncak 3 medannya berupa kerikil dan pasir.

Jalur-turun-dari-puncak-Indonesia-A-Z
Jalur turun dari puncak 1 dengan latar Gunung Batukaru di Tabanan dan Gunung Abang

Makin ke bawah, bebatuan makin besar dan vegetasi makin rapat. Ini kadang membingungkan harus ke jalur yang mana, ada baiknya pakai guide lokal, apalagi yang pertama kali ke sini. Yang disayangkan, banyak coretan pilox di batu besar dan itu terlihat jelas pas terang, jadi kotor.

Sampai di camp area, makan, beres-beres kemudian turun ke basecamp. Karena lumayan curam, lutut berasa nyeri, ga bisa jalan cepat. Ditambah terjebak hujan di pos 1, istirahat lumayan lama di sini. Akhirnya sekitar 14.50 WITA sampai di bawah.

Batunya terlalu nyaman, kalau ga inget basecamp masih jauh
Batunya terlalu nyaman, kalau ga inget basecamp masih jauh

Drama belum selesai ternyata, mobil sewaan yang kami pesan belum ada dan orangnya ga bisa dihubungi. Padahal ini orang yang sama dengan yang mengurus trip, dimana dia tau jadwal sampai di basecamp 15.00. Zonk banget kan, turun pendakian baju basah kena sisa hujan, ga bisa beli makan di basecamp karena warung tutup, dan mobil belum ada. Koordinasinya jelek banget, jadwal ngaret dari awal. #lessonlearned pakai trip organizer yang terpercaya dan ada review jelas, jangan random cari di Instagram. Rencana sore itu berantakan total, dramanya lebih melelahkan daripada turun gunung.

Summary dan Tips Gunung Agung

Jarak tempuh pendakian kalau dari smartwatch dari basecamp sampai ke puncak itu sekitar 5.5 KM, jadi PP sekitar 11 KM. Rutenya: basecamp – camp area – puncak – camp area – basecamp.

Ada beberapa tips pendakian Gunung Agung, yang point 1 aja sih yang spesifik di Agung. Kalau point 2 dan seterusnya umum banget di semua pendakian.

  • Untuk perempuan, cek jadwal haid. Ga boleh naik kalau sedang haid
  • Kenali kondisi fisik. Bisa ada opsi tektok (tanpa camp), tapi kalau mau santai dan istirahat cukup lebih baik nenda semalam
  • Bawa obat-obatan pribadi dan snack, biasanya gue bawa protein bar dan coklat buat di jalan, biskuit buat snack sampai di tenda
  • Latihan fisik terutama kaki sebelum pendakian, supaya bisa nyengir bahagia naik dan turunnya 🙂

Mau dengar cerita lainnya? Yuk dengar di Podcast Untold Travel Story