Merbabu via Suwanting is Something!
Penulis: Florentina Woro
Sering banget baca kalau Merbabu via Suwanting itu jalurnya sinting dan tanpa bonus. Penasaran sesinting apa, pengen coba langsung. Sempat ditutup beberapa bulan terakhir dan jalur Suwanting baru dibuka lagi 20 Juni 2023. Ini pendakian Merbabu gue yang kedua, sebelumnya di Mei 2015 naik via Wekas dan turun via Selo. Akhirnya balik ke gunung lagi setelah terakhir ke Gunung Agung.
Persiapan Pendakian Merbabu
Untuk naik ke Merbabu, kita harus punya ID pendaki kemudian booking online di sini untuk tanggal yang ditentukan. Tipsnya: jangan buat ID pendaki di luar jam kerja, karena kadang OTP ga masuk. Jangan terlalu mepet untuk booking online karena ada kuota harian. Booking online Rp15.000 per orang. Untuk persiapan keberangkatan, sewa perlengkapan (tenda, kompor, panci), dan porter gue dibantu oleh Mas Pri dari Basecamp Suwanting.
Pesona Ketep Homestay
Akses paling mudah dari Jakarta bisa lewat Jogja, kemudian naik bus atau travel atau motor menuju Ketep. Berhubung tiket Jogja habis, jadinya berangkat dari Semarang kemudian naik Sabila Shuttle ke Mungkid, Rp 95.000, rekomen banget shuttle ini, tempat duduk dan kaki luas, bisa ngecharge, dan dapat minum! Kemudian naik ojek (20 menit) Rp50.000 dari Raffi Mart di Mungkid ke Pesona Ketep Homestay. Gue milih nginap di homestay, supaya cukup istirahat malam itu. Harga kamar 300 ribuan dengan pemandangan langsung Merapi dan Merbabu dari restorannya. Menu sarapan buffet dan enak, banyak protein, pas buat nanjak.
Basecamp Suwanting Griya Lingga
Ada beberapa basecamp di Merbabu di jalur Suwanting, salah satunya Basecamp Suwanting Griya Lingga, tempat Mas Pri. Sebelum naik, perlu bayar Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) Rp35.000 per orang dengan membawa KTP dan menunjukan bukti daftar online. Akan mendapat wristband sebagai tanda terima pembayaran, bertuliskan “Suwanting is something”. Setelah itu harus mengisi checklist peralatan dan logistik yang dibawa, nantinya akan dicek ketika turun. Ga boleh bawa tisu basah. Di basecamp kita juga beli nasi bungkus untuk makan siang. Nasi + telur + 2 tempe + tumis brokoli Rp15.000.
Pendakian kali ini berempat supaya tenda kapasitas 4 pas dan mengurangi keribetan kalau banyak orang. Rencana awal berangkat pukul 8.00 tapi karena repacking dan lainnya, kami berangkat 9.30 dari basecamp. Untuk menghemat tenaga dan waktu 35 menit, dari basecamp ke Pintu Rimba naik ojek Rp10.000.
Pintu Rimba – Pos 1 – Pos 2 – Pos 3 = 6.5 jam
Pendakian dari Gerbang Suwanting atau yang dikenal dengan Pintu Rimba dimulai pukul 9.45. Suka deh cuacanya adem, ga terik karena jalurnya di hutan. Kiri kanannya pepohonan rimbun dan banyak bunga warna putih cantik mirip baby breath. Info dari porter namanya bunga serunen. Dari awal pendakian langsung nanjak. Setuju kalau Merbabu via Suwanting sedikit banget bonusnya.
Pendakian kali ini ga diburu waktu, lebih milih jalan santai, menikmati jalur dan pemandangan. Beruntung kecepatan jalan berempat kali ini ga beda jauh dan cuaca cerah. Makan dan haha hihi sepanjang jalan, jadi ga berasa sinting jalurnya, lebih mirip trekking ceria. Sampai di pos 1, Lembah Lempong sekitar pukul 10.00 dan istirahat sebentar.
Dari pos 1 ke pos 2 jalurnya nanjak terus tapi belum ekstrim, kemiringan 30-45 derajat sepertinya. Tanaman di sini lumayan rapat, lebih baik pakai celana panjang dan baju lengan panjang. Sempat istirahat dan snacking di Lembah Cemoro karena ada area landai. Disebut Lembah Cemoro karena ada 1 pohon cemara di sini. Lanjut jalan dan sampai di pos 2, Lembah Mitoh sekitar 12.00. Banyak yang camp di pos 2 ini dan kami makan siang ga jauh dari pos 2. Dari pos 1 ke pos 2 beberapa kali hujan kabut, tapi ga perlu pakai jas hujan karena hanya rintik dan sebentar.
Tujuan hari itu adalah pos 3. Dari pos 2 ke pos 3, tanjakannya lebih ekstrim. Banyak jalur bercabang yang ujungnya sama karena itu jalur lama dan jalur baru. Tips: kalau bingung pilih yang mana, lihat yang ada tapak kaki lebih banyak. Beruntung banget cuaca cerah, jadi jalurnya kering dan bedebu. Ga kebayang kalau hujan, jalurnya bakal lengket dan licin banget.
Makin ke atas, pohon makin jarang, dan sabana mulai terlihat. Artinya pos 3 sudah dekat! Dari cerah, kabut, dan cerah lagi ketika sampai di pos 3. Akhirnya sampai camp area (pos 3) sekitar pukul 16.15, masih sepi! Tenda sudah siap karena porter sampai duluan. Lokasinya ga jauh dari jalur pendakian arah Puncak Suwanting.
Pos 3 Camp Area Merbabu via Suwanting
Sore itu Gunung Merapi sempat terlihat jelas, sebelum akhirnya tertutup kabut. Waktu malam langitnya cerah, Venus dan bulan terlihat jelas. Di sini pengalaman pertama (dan semoga terakhir!) ngerasain gempa di gunung. Ga panik, tapi lebih ke pasrah karena ga bisa kemana-mana juga. Hahahah..
Suhu malam itu sekitar 6 derajat. Tips: bawa perlengkapan tidur yang nyaman supaya bisa istirahat maksimal. Buat gue tidur berkualitas itu penting supaya bisa full recharge besoknya. Jam 9 malam sudah siap tidur karena diinfo porter akan summit jam 2. Sempat mikir, sejauh apa sampai harus bangun sepagi itu, tapi karena lelah, mari tidur!
Pos 3 – Puncak Suwanting – Puncak Triangulasi – Puncak Kenteng Songo: 2 jam
Merbabu punya beberapa puncak. Kali ini tujuannya Puncak Suwanting, Puncak Triangulasi, dan Puncak Kenteng Songo. Sudah bangun sejak jam 2 pagi tapi baru jalan ke puncak sekitar pukul 4.00. Ga bisa istirahat lama di jalur arah puncak ini karena dingin dan berangin. Tips: pakai wind breaker jacket dan jangan lupa sarapan.
Dari pos 3 ke Puncak Suwanting sekitar 1 jam saja. Karena masih gelap, kami lanjut ke Puncak Triangulasi dan Kenteng Songo. Pas banget sampai di Puncak Kenteng Songo ketika sunrise sekitar pukul 5.50.
8 Puncak Gunung di Merbabu via Suwanting
Ga terlalu lama di 2 puncak karena super ramai. Gue lebih milih duduk santai di sabana antara Puncak Triangulasi dan Puncak Suwanting. Dari sini bisa melihat jelas Gunung Lawu, Merapi, Sumbing, Sindoro, Prau, Telomoyo, Andong, Ungaran. BAGUS BANGET! Landscapenya juara banget, kayak lukisan! Rasanya pengen duduk lama-lama di sini, tiduran di sabana, hangat dan damai. Untung ada porter yang ingetin buat sarapan dan turun, makasih Mas Kentung.
FYI, spot favorit orang-orang foto: jalur naik ke Puncak Triangulasi dari Puncak Suwanting dan pohon di tengah sabana dengan background Gunung Merapi. Antri men! Hahaha dan gue lebih milih tiduran di sabana sambil lihat wedhus gembelnya Merapi.
Pos 3 Merbabu via Suwanting ke Pintu Rimba: 4.5 jam
Setelah puas menikmati puncak dan sabana Merbabu, kami balik ke pos 3 untuk sarapan dan packing. Jam 11 mulai jalan turun dan mampir di pos air yang ga jauh dari pos 3 karena stok air minum sudah habis. Siapin dengkul saja buat pulang karena jalanan menurun tanpa tanjakan. Blessed trip, cuacanya cerah dan sampai di basecamp sekitar pukul 15.30. Sampah yang dibawa turun akan dicek dan dicocokan dengan checklist sebelum berangkat.
Tim Merbabu kali ini temanya “teman ajak teman”, supaya ga terlalu random. Gue ajak Hamama, partner gue ke Rinjani. Hamama ajak Gunawan, dan Gunawan ajak Kathleen. Terima kasih Hamama yang bantu cari orang, Kathleen yang bantu urus booking, dan Gunawan yang bantu urus logistik dan jadi sweeper.
Mau dengar cerita lainnya? Yuk dengar di Podcast Untold Travel Story