Pantai dan Padang Rumput di Nunggalan
Nyasar yang bahagia karena berasa nemu private beach! Niatnya mau ke Pantai Nyang Nyang, tapi thanks to Google Map yang “menyesatkan” ke Pantai Nunggalan. Jadi, ada 2 titik Pantai Nyang Nyang di Google Map dan kalau datang dari arah Pura Uluwatu, ga akan kelihatan papan tulisan Pantai Nunggalan atau Pantai Nyang Nyang. Oke, gue akan cerita gimana perjalanan ke Pantai Nunggalan yang seru, pantai dan bukit yang kece banget!
Pantai yang super sepi
Masih belum nyadar kalau salah pantai, masih beranggapan ini adalah Pantai Nyangnyang karena ada kapal karam, persis dengan foto yang ada di Google Map. Ga peduli pantai apa, yang jelas pantai ini bagus! Tengok kiri kanan cari tempat yang agak teduh. Di sebelah kiri ada gazebo, ternyata warung yang masih tutup, jadi bisa istirahat sebentar. Duduk mandangin laut, biru banget, bersih banget dan sepi banget. Rugi kalau ga nyebur, ga bawa baju ganti dan handuk tapi bawa kain jadi aman main air. Hahaha…
12.30 WITA pas banget warung buka, pas sudah puas main air dan berjemur. Beruntung di warung itu jual kelapa muda dengan harga normal Rp 25.000. Kenapa gue bilang harga normal? Tunggu cerita di Air Terjun Leke-Leke. Terbaik! Siang panas terik di pantai minum kelapa muda. Gue laper! Ya iyalah udah jam makan siang dan kita harus trekking ke atas. Biskuit di tas jadi penyelamat sementara, paling ga, tenaga sampe di atas. Jadi disarankan bawa snack dan minuman kalau ke sini karena warung bukanya siang, jangan lupa sampah dibawa balik ya! Warung ini juga menyediakan kursi pantai, katanya kalau weekend atau sore kadang ada pengunjung.
Padang rumput Nunggalan
Males balik ke jalur datang, baliknya coba lewat jalur di belakang warung dan ini bonusnya, padang rumput dengan latar belakang bukit. Hijau tapi banyak ranjau! Hahaha.. Kotoran sapi bertebaran, jadi mesti hati-hati jalannya. Bukannya ke jalur naik, penasaran gue jalan ke kanan, woah ketemu rombongan sapi yang lagi makan siang, sekitar 20 ekor. Seketika berasa ada di Sumba, ya rombongan sapi, bukan kuda. Buat gue pemandangan di sini bagus banget!
Jadi buat yang suka trekking dan pantai, Pantai Nunggalan oke banget! Katanya buat surfing di sini juga ok, sedikit perjuangan bawa surfing board ke atas. Kalau ditanya mau lagi balik sini? Mau banget, yuk!
How to get there?
Biar aman, di Google Map carinya “Villa Plenilunio” nanti dari situ baru zoom in dari cari Pantai Nunggalan. Kalau di jalan raya, patokannya adalah papan Villa Plenilunio, di bawahnya ada kayu bertuliskan Pantai Nunggalan. Ikuti saja jalan utama sampai di depan gerbang villa. Nah motor parkir di sini, biaya parkir Rp 5.000. Ada papan kecil tulisannya “beach” dan tanda panah, itu jalan menuju pantai.
Lagi-lagi, ikuti saja jalannya, jalan setapak, tangga turun, ga berapa lama akan ketemu hutan. Makin turun, makin berasa seru jalurnya, lewati akar pohon, bukan tangga batu lagi. Nanti akan ketemu jalan bercabang, ikuti papan petunjuknya. Gue sarankan pakai sandal gunung, kalau pakai sandal jepit, agak PR pas naiknya. Sandal jepit gue beberapa kali lepas pas naik karena licin, kaki keringetan. Yang perlu diingat ini hutan, jadi jaga omongan, dan ada baiknya bilang permisi. Kira-kira 30 menit, sampai di pinggir pantai yang super sepi, ga ada orang lain. Pas sampe bawah, liat ke atas bukit “Wow tar gue mesti trekking ke atas sana! Hahaha”
