Pasir Putih Wamena Destinasi Unik di Baliem
Kontributor: Florentina Woro
Ga pernah mengira di atas bukit ada pasir putih dan halus seperti di pantai. Bukan cuma gundukan, tapi hamparan luas, mulai dari tempat parkir sampai puncak bukit. Pasir Putih Wamena bisa menjadi destinasi yang wajib dikunjungi selain Festival Baliem. Cukup mudah untuk menemukan tempat ini karena persis di tepi jalan ada sebuah Honai yang cukup eye catching. Bisa dijadikan patokan kalau mau ke Pasir Putih Wamena. Kami membayar Rp 100.000 untuk 1 mobil sore itu.
Pasir Putih Wamena ini juga salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam di Wamena, info dari driver hari itu. Sayang sekali, mendung ya jadi harus cukup puas menikmati pemandangan saja dari tempat parkir sampai puncak bukit. Kalau pemandangan di bawah bagus, dari atas lebih bagus.
Perjalanan ke puncak bukitnya ga terlalu berat karena udara di situ segar, matahari di balik awan dan tidak terlalu curam. Sepanjang jalan medannya berupa bebatuan dan pasir dengan pemandangan pohon pinus dan Pegunungan Trikora.
Sudah satu jam, belum sampai puncak karena nengok ke belakang terus, bagus banget pemandangannya. Ga tau juga puncak bukit yang dimaksud itu dimana, naik terus sampai dapat spot oke dan nyaman untuk menikmati pemandangan. Kami “tersebar” di beberapa titik di bukit itu, duduk di batu masing-masing. Pemandangan dari sini cakep banget!
Sekitar 15 menit di sini, tiba-tiba gerimis. Buru-buru turun dari batu, tapi bukannya turun dari bukit, malah terus naik. Siapa tau di atas itu cerah. Masih berharap bisa lihat sunset sore itu. Tiba-tiba rute terlihat buntu. Tapi ternyata ada jalan yang bisa dilewati di antara semak-semak. Manjat beberapa batu dan akhirnya sampailah di sini.
Yeay, akhirnya sampai! Gue seneng banget ketemu hamparan pasir putih, ga mikirin lagi dimana puncak bukit ini dan ga terlalu peduli dengan sunset. Kami mencari spot masing-masing untuk menikmati sore itu. Gue dan David duduk di batu yang menghadap ke pegunungan. Damai dan nyaman banget rasanya. Ga ada sinyal, ga ada nyamuk, dan ga ada drama. Langit cukup bersahabat sore itu, gerimis berhenti dan kami duduk di situ sekitar 1 jam, menikmati udara bersih dan pemandangan indah. Dari sini juga terlihat kota Wamena.
Ah ga pengen pulang rasanya pas di sini. Bayangin kalau bawa tenda dan langit cerah, pasti keren banget sih pas malem. Mungkin lain kali balik lagi ke sini bisa camping. Di sisi batu lainnya, pemandangan berbeda. Dari sana terlihat kota Wamena, dengan Salib besarnya.
Tertarik untuk datang ke sini?
Tips ke Pasir Putih Wamena
- Pakai alas kaki dan pakaian yang nyaman
- Bawa air minum dan perbekalan secukupnya karena medan menanjak dan di atas ga ada yang jualan pastinya
- Ga ada sinyal di sini, jadi nikmati saja pemandangan dan momennya
Pasir Putih Wamena ini lokasinya tidak jauh dari Kampung Adat Aikima dimana ada mumi berusia 700 tahun.