Situ Gunung One Day Trip Trekking Sukabumi
Setelah Sukasantai di Oktober, kali ini gue balik lagi ke Sukabumi. Rencana awal ke curug di Cibodas, tapi berasa tanggung, jadinya lanjut ke Sukabumi. Tujuan utama pasti suspension bridge sepanjang 243 meter yang bikin penasaran. Ternyata selain jembatan ada bonusnya, air terjun bagus dan tepi danaunya juga enak buat istirahat.
Sate Maranggi
Karena ga nginap, jadi berangkat jam 3 pagi dari rumah pakai kendaraan pribadi. Tujuan utama adalah sarapan Sate Maranggi Sari Asih. Sampai sana jam 5-an, oncomnya masih panas dan tempatnya masih sepi. Gue team sate pake lemak (Rp 3.000/tusuk), berasa ada yang kurang kalau daging doang. Sate panas, oncom panas, teh tawar panas, sarapan yang nikmat banget! Nanti lemaknya dibakar pas trekking.
Situ Gunung Sukabumi
Sekitar jam 9 pagi sampai di Situ Gunung dan bayar tiket masuk Rp 18.000 per orang ditambah Rp 20.000 untuk mobil. Ternyata sudah ada beberapa mobil yang parkir. Kami memilih jalur VIP paket makan siang, kenapa? Untuk menghemat waktu (naik ojek sampai pintu antrian) dan ga ribet cari makan siang karena sudah paket. Ga pake guide, bisa jalan sendiri ikut petunjuk jalan dan ada petugas di beberapa titik.
Harga Tiket Situ Gunung
Kalau ditanya berapa tiket masuknya, tergantung lewat jalur apa. Ada 3 jalur di Situ Gunung untuk sampai ke Curug Sawer.
- Jalur darat (hanya bayar Rp 18.000 di depan): ga lewat jembatan, lewat bawah jembatan untuk sampai di Curug Sawer
- Jalur reguler (tambahan biaya Rp 50.000): lewat jembatan, tapi jalur antrian memutar (apalagi kalau rame), dan dari loket ke pintu antrian jalan kaki
- Jalur VIP: lewat jembatan, rute antrian pendek, diantar ojek dari loket sampai pintu antrian. VIP dengan snack Rp 100.000 dan VIP dengan snack + makan siang Rp 125.000.
Selengkapnya bisa cek di websitenya.
Restoran De’Balcone Situ Gunung
Lokasinya persis sebelum pintu antrian. Tiket VIP dapat gelang kertas yang isinya kupon snack, makan siang, dan ojek. Jadi kuponnya akan disobek setiap ditukar. Snack-nya hari itu ada singkong rebus, pisang rebus, dan baso. Kopi dan teh sepuasnya. Jadi sebelum ke jembatan ambil snack, baliknya pas mau pulang makan siang dulu di sini. Pilihan makan siangnya ada nasi goreng dan ayam bakar.
Buat gue, snack dan makanannya biasa aja rasanya, tapi pemandangannya ok dan toiletnya bersih (ini penting buat gue). Dari balkon restoran kalau ga kabut, kelihatan jelas jembatannya di antara hutan yang rimbun. Mesti hati-hati karena banyak monyet di sini, kadang melipir ke restoran.
Suspension Bridge Situ Gunung
Akhirnya sampai di jembatan! Tujuan kedua setelah sate maranggi. Pas masuk dikasih harness tapi bentuknya kayak belt. Gagal paham apa gunanya harness kalau cuma melingkar di pinggang, ga kayak harness pada umumnya. Ikuti aturan, tetap dipakai di pinggang.
Kalau ditanya mau balik lagi ke sini ga? Ga deh, cukup sekali aja, cobain karena penasaran. Hahahaha… Lumayan goyang jembatannya pas ada yang nyalip. Untungnya lebarnya 1.8 meter jadi ga terlalu dekat dan pagi itu juga belum terlalu rame. Beberapa kali liat ke bawah, tinggi juga ya 121 meter, untung ga berkabut, jadi keliatan jelas ujung jembatannya.
Curug Sawer
Dari jembatan, melewati glamping area, beberapa tangga turun, akhirnya sampai di air terjun. Treking sekitar 1.7 KM. Agak rame di jembatan sebelah air terjun (spot foto). Untungnya ada spot sepi persis di depan air terjun, jadi duduk di situ, pemandangan dari sini ok banget kok. Ga bisa turun ke bawah air terjun, ada tali pembatas di sekitarnya. Jadi duduk santai sambil makan risol dari @kantincielly. Enak banget buat duduk berlama-lama di sini, adem. Tapi karena masih mau ke danau dan mau beli mochi, jadi sejam aja santai di air terjunnya.
Jembatan Anggrek
Baliknya ga lewat jembatan gantung yang pertama, karena satu jalur. Jadi kita lewat jembatan anggrek, yang lebih pendek dan ada pohon anggrek di pintu masuk jembatan. Lebih pendek, tapi lebih mengerikan karena ga landai (datar) dan lebih sempit. Lebih terasa berayun miring kiri dan kanan, apalagi waktu itu ada orang nyalip dan jalannya ga santai, goyang banget! Dari jembatan kita jalan lewat hutan sampai pintu masuk jembatan pertama. Sempat mikir, kenapa paket ojeknya ga jemput di ujung jembatan anggrek, kan lebih menghemat waktu.
Danau Situ Gunung
Karena sudah agak sore jadi kabut mulai turun, tapi tetap enak kok buat santai di sini. Sewa tikar dan tiduran sejam, kasian yang nyetir soalnya. Kalau minat bisa naik sampan keliling danau. Dari parkiran ke danau gue jalan kaki, turunan dan sudah beraspal. Pas baliknya naik ojek karena menghemat waktu dan sudah terlalu mager, Rp 10.000/orang.
Mochi Sukabumi dan ayam gebuk
Ada banyak mochi di Sukabumi, rekomendasi gue Mochi A. Yani, jam buka 9 pagi sampai 4 sore dan tutup setiap Rabu. Gue suka mochi pandan isi kacangnya (Rp 20.000/kotak isi 10) dan bika ambon (Rp 37.000/kotak). Biar ga kehabisan, bisa pesan via WA dulu. Patokannya sebrang Holland Bakery.
Ga jauh dari Mochi A Yani, ada ayam gebuk, namanya Ayam Gebuk Mas Bagio. Ayam kalasannya enak, sambelnya enak, kol goreng enak, tapi jamur gorengnya paling enak!
Dari Sukabumi baliknya ga lewat Cisarua lagi, tapi langsung masuk tol ke Jakarta. Capek sih one day trip, tapi menyenangkan dan lebih aman di situasi kayak gini.