TRAVEL STORY

Wisata Sulawesi Tenggara – Trip Labengki Sombori Blue Lagoon

Akhirnya gue kembali ke pantai setelah 6 bulan dan kali ini memutuskan untuk wisata Sulawesi. Pilihan jatuh pada trip Labengki Sombori, 2 destinasi yang berada di 2 provinsi berbeda. Berhubung sendirian, gue memutuskan untuk ikut open trip. Kisaran harga open trip Labengki Sombori kelas backpacker mulai dari satu jutaan. Beruntungnya tiket PP Jakarta-Kendari dapat seharga 1.7 jutaan karena sebulan sebelumnya masih di harga 2.2 juta. Jadi masuk budget gue untuk trip Labengki Sombori dan cuaca di sana masih oke sampai bulan April.

Pelabuhan Leppe

 

Rumah penduduk di Labengki Kecil

Laut dan langit siang itu sangat bersahabat, ga terlalu panas, ga hujan, ombak ga tinggi. Gue tidur pulas di kapal dengan bermodalkan bantal leher yang ditiup, benda yang wajib dibawa kalau lagi trip. Dari Pelabuhan Leppe di Kendari menghabiskan waktu 3 jam hingga akhirnya sampai di Labengki Kecil untuk makan siang. Kemudian destinasi pertama siang itu adalah Blue Lagoon. Gue ga berekspektasi dan ga googling sebelumnya tentang si Blue Lagoon ini, jadinya surprise banget. Sebagian orang mengenal Blue Lagoon ini dengan nama Danau Mahumalalang.

Tepi pantai menuju Blue Lagoon

Kapal mulai menepi, air laut toska mulai terlihat dasarnya, dan akhirnya kapal berhenti di tepi pulau dengan bebatuan terjal. Ga lihat ada jalur naik atau tangga atau apapun di antara batu itu. Untuk sampai di Blue Lagoon, kita harus manjat batu-batu itu dan berpegangan di batang-batang pohon. Oke, petualangan dimulai. Untungnya gue pakai sendal gunung jadi enak untuk pijakan di batu-batu yang agak tajam. Masalahnya adalah gue pakai clana pendek dan tanpa sarung tangan, jadi lah kaki baret-baret dan telapak tangan agak pedih. Banjir keringet dan mikir sebagus apa sih tempatnya.

Trek menuju Blue Lagoon

Ternyata, bagus banget! Oke, ini lagoon tercantik yang pernah gue datengin. Kayak lukisan, danau dikelilingi pepohononan, dan damai banget. Ada pengunjung lain yang berenang di tepi danau, tapi ga lama kami datang, mereka pergi. Gue ga berniat berenang di danau karena malas ganti baju dan perjuangan banget untuk turun, naik, dan merayap di batu-batu tajam lagi, cukup menghabiskan waktu dan tenaga. Gue memutuskan foto-foto cantik aja di pinggiran. Untuk sampai di spot foto kece, perjuangan juga karena batunya tajam dan cukup curam. Cukup tau diri, gue ga naik sampai di batu ujung, daripada jatuh trus liburan selesai kan.

Spot favorit di Blue Lagoon

Sekitar setengah jam kami menghabiskan waktu di Blue Lagoon. Perjuangan belum selesai untuk kembali ke kapal, kembali manjat dan merosot di batu tajam. Lebih baik pakai sarung tangan deh kalau ke sini, paling ga ya telapak tangan aman. Berpijak hanya di batu dan akar pohon, jangan di tumpukan ranting warna hitam, karena bisa saja itu bawahnya lubang, bahaya sih bisa terperosok. Pemandangan dari atas kece banget! Serasa pulau pribadi, cuma ada satu kapal, dengan background laut yang jernih. Sayangnya ada tangan norak yang coret-coret batu, eye catching pula warna merah. Tolong kalau kalian datang ke satu tempat wisata, jangan tinggalin apapun kecuali jejak.

Pantai di Blue Lagoon

Bapak kapal standby buat bantu jagain kami turun satu-satu, memastikan kami turun dan kembali ke kapal dengan selamat. Banyak ikan loh di pinggir pantainya, tapi ga sempat main-main di pantai dan kami langsung ke spot berikutnya di Trip Labengki Sombori ini, yaitu Teluk Cinta dan Kimaboe Hills.

 

Kita berwisata, kita bercerita