Museum di Tengah Kebun
TRAVEL STORY

Apa Cerita Mereka Setelah dari Museum di Tengah Kebun?

Sabtu, 7 Juli 2018, Indonesia A-Z bersama Indoreadgram kembali mengadakan tour ke Museum di Tengah Kebun. Pada kunjungan kali ini, Mas Rian yang menjadi guide kami berkeliling museum. Rombongan yang terdiri dari 12 orang sudah berkumpul pukul 9.30. Kali ini tidak perlu mengganti alas kaki dengan sandal yang sudah disterilkan karena sedang musim kemarau, namun tas tetap dititipkan pada tempat yang sudah disediakan. Sesudah dari museum, rombongan ini menuju ke Sangkala Coffee untuk mengikuti storytelling workshop bersama penulis Indonesia A-Z dan bintang tamu penulis buku Travel Writing 101, Mbak Arini Tathagati.

 

Kali keempat ke Museum di Tengah Kebun

Sudah empat kali gue berkunjung ke Museum di Tengah Kebun, tapi ga pernah bosan.

Ga bosan, Ren?

Ga.

Kenapa?

Karena banyak banget koleksi di Museum di Tengah Kebun. Selalu saja ada benda berbeda yang menarik perhatian gue setiap kali berkunjung ke sini.

 

Pertama kali gue di Museum di Tengah Kebun ceritanya ada di sini.

Kedua kalinya bersama team Indoreadgram dan ini adalah cerita dari rombongan waktu itu.

Ketika kalinya gue balik lagi dan membuat summary dari koleksi yang paling menarik dan unik dari museum ini.

 

Indonesia A-Z dan Indoreadgram

Indonesia A-Z dan Indoreadgram bersama Pak Djalil, pemilik Museum di Tengah Kebun

 

Mau tahu bagaimana cerita rombongan Indoreadgram di Museum di Tengah Kebun?

Inilah beberapa cerita mereka setelah pulang dari Museum di Tengah Kebun dan mengikuti storytelling workshop. Setiap orang pasti punya ketertarikan yang berbeda dengan koleksi yang ada di sini dan pastinya mereka memiliki cerita masing-masing.

 

Museum di Tengah Kebun - Pintu Masuk

Foto oleh Dini

Baru kali ini mengunjungi museum sekaligus seperti bertamu ke rumah seseorang. Yay. Ribuan koleksi benda bersejarah milik Bapak Sjahrial Djalil disimpan rapi dan dijadikan wisata cuma-cuma bagi siapa saja yang ingin mengenal peradaban Indonesia dan penjuru dunia. Sebelumnya, jangan lupa reservasi kedatangan dulu ya! Kamu tidak bisa datang dengan tiba-tiba. 

Hari ini saya baru saja menjelajah 17 ruangan dengan beraneka koleksi termasuk kebun luas rimbun, ruang kerja, ruang makan, kamar tidur, hingga kamar mandi yang sampai sekarang masih digunakan sehari-hari oleh Bapak. Dua koleksi yang menarik: Bata Merah bekas gedung metrologi dan Engsel bekas Penjara Wanita di Batavia. Keduanya bekas bongkaran VOC (begitu kata Mas Rian sang pemandu tur). Bukan hanya dipajang begitu saja oleh Bapak, tetapi juga betulan digunakan sebagai dinding dan pintu ruangan. Mengesankan nilai sejarah yang menyatu pada bangunan museum ini sendiri. Mengesankan pada saya bahwa “Bapak niat banget ya untuk bangun semua ini”.

Loro Blonyo, Penjaga Dapur, Kursi Makan Raffles, Patung Ganesha, Cincin Pelacur, Arca termahal seharga beberapa apartemen di USA, Arca yang ditukar dengan membangun sekolah di desa, dan ragam koleksi lain sepertinya akan saya ulas lebih lengkap nanti di blog saja ya. Caption ig ga akan muat. Hehe. Terima kasih kakak-kakak @indonesia_az@indoreadgram atas wisatanya hari ini!❤ –Dini

 

Museum di Tengah Kebun - Koleksi

Foto oleh NannyMuseum Di Tengah Kebun merupakan museum tersembunyi yang ada di Ibukota. Museum ini terletak di Jalan Kemang Timur Raya No. 66. Pada awalnya museum ini merupakan rumah tinggal dari bapak Sjahrial yang akhirnya dijadikan ruang pameran koleksi pribadi yang mulai dibuka untuk umum pada tahun 2009. Museum ini luasnya 4.200 meter persegi dan didalamnya terdapat koleksi barang seni dan sejarah sekitar 4.000 barang. Koleksi dari museum ini terdiri dari fosil hewan, bagian2 candi, koleksi beberapa patung dari berbagai negara, lukisan, peralatan, archa, dan lain sebagainya.

Koleksi terbesar dari museum ini yaitu ada Arca Ganesha yang terletak dibagian kebun. Museum ini terlihat sangat estetik dan unik dengan spot yang instagramable banget dan juga bersih terawat. Jadi museum ini kalau dilihat dari luar bener-bener kaya rumah biasa. Pas kita masuk jadi kita kaya disuguhkan dengan room tour rumah pribadi dengan koleksi-koleksi yang ada dibagian luar rumah, ruang tamu, kamar mandi, dibagian dapur, kebun dan ada kolam renangnya juga yang membuat tempat ini lebih terasa sejuk.

Museum ini dibuka untuk umum setiap hari sabtu-minggu pukul 09.30 s/d 12.30 wib dan gratis. Tapi sebelumnya harus melakukan reservasi terlebih dahulu minimal seminggu sebelumnya dan harus berkelompok minimal 7 orang dan maksimal 15 orang. Pokoknya sangat menyenangkan dan rekomended banget untuk kalian yang ingin berwisata ke museum tapi dengan suasana yang beda dengan menikmati sejarah dan kebudayaan berbagai negara. –Nanny

 

Museum di Tengah Kebun - Salib

Foto oleh Asti

Hari ini gue mengunjungi @museumditengahkebun yang ada di Kemang. Iya, di antara ramainya kota Jakarta masih ada ‘museum’ di tengah ‘kebun’ pula. Kebayang gak?

Pertama dateng gue udah sukak banget karena setiap ruangan dipenuhi barang-barang antik yg dibeli pak Djalil. Ohiya, pak Djalil itu adalah pemilik museum ini Setiap barangnya unik, yang paling menarik perhatian gue dan masih gue pertanyakan lambang salib yang ada di foto ke-3. Penasaran aja itu bel atau apa ya? Karena bawahnya bulet gitu. Mungkin gue akan kembali lagi untuk menemukan jawabannya 😂 Beberapa foto ini cuma serpihan koleksi beliau. (Buat yang mau nikah, cek dulu motif cincinya, kalau motifnya kayak Cincin pelacur. JANGAN MAUK! WKWK)

4000 meter persegi tanah itu rumah isinya barang bersejarah dan adem! Luas banget! Gue bolak balik ke sana aja masih tengok-tengok gak mau ketinggalan momen 😂 Satu hal yang pasti membuat gue bahagia hari ini, masih ada orang seperti pak Djalil yang mau merelakan uangnya untuk ‘membeli kembali’ barang-barang milik Indonesia yang ada di negara lain. Bisa dibilang ini rumah yang bersejarah sih, udah bukan sekedar rumah yang jadi tempat tinggal pak Djalil. Mulai dari negeri Cina, Rusia, sampai Syria semua ada barang unik dan ceritanya. :)))

Pengen banget ngobrol banyak dan nanya-nanya perihal ketertarikkan Bapak terhadap semua barang-barang antiknya. Koleksi buku pak Djalil menarik banget, dari Franz Kahkan sampai Arkeologi ada. Sayangnya, Bapak Djalil kondisinya udah kurang sehat 🙁 Jadi, gue belum bisa nanya banyak hal. Mohon doanya ya teman-teman supaya Bapak Djalil selalu diberikan kesehatan. 🙏

Last but not least, buat kalian yang bingung berakhir pekan dimana, kalian boleh banget main ke sini tapi jangan sendiri WKWK maksimal 15org, di hari Sabtu & Minggu. Tapi harus booking 2 minggu sebelumnya ya. Kontaknya gue juga ada kalau kalian mau hehe. Kebahagiaan hari ini disponsori oleh @indoreadgram @indonesia_az@museumditengahkebun
Have a great weekend, druzhja! 💙 –Asti

 

Museum di Tengah Kebun - Peralatan Makan

Foto oleh Nabila

Museum tengah kebun? For the first time hear that sih ga kebayang ya gimana tempatnya, apakah sama aja kaya museum museum lain, apakah bener menarik isinya? Dan ternyata.. Isinya Itu membangkitkan semangat diri sendiri buat berlama lama disana. Bener bener ga ngerasa bosen atau jenuh ditempat itu. Bener bener feels like home! Museum ini terletak di Jl. Kemang Timur raya no 66 Jakarta selatan.

Dari awal masuk udah banyak banget item item yang bisa dilihat dari cm cermin, topeng, patung, pintu masuk yang unik bgt guys. dan kalo kalian berkesempatan main main kesini kaya aku dan teman teman dr @indoreadgram @indonesia_azfyi aja masuk ke museum tengah kebun ini harus rombongan minimal 7org dan maksimal 15org dan juga kl mau kesini hrs booking dulu. Dan juga museum ini gratis loh! Dan kalian juga bakal ditemani sama guide. Kali ini guide nya adalah kak Rian. Kak rian ini banyak bgt jelasin why this museum finnaly opened for public, dr mana aja barang-barang tersebut dibeli. Museum di tengah kebun ini pemiliknya adalah bapak Sjahrial Djalil pria kelahiran Pekalongan, 16 Maret 1940. Beliau ini sejak masih muda emang hobi nya mengoleksi barang barang antik dari mancanegara dan juga dalam negri! Kebanyakan koleksinya dibeli beliau di balai pelelangan christie. Pak djalil sudah sejak 2012 sakit dan duduk dikursi roda. Dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa. Tp beliau tetep welcome sama kita kita yang mengunjungi museum saat itu.

Salah satu item yang buat aku interested adalah Peralatan makan yang ada di Ruang Makan. Kenapa milih item ini? Kayaknya biasa aja tuh, kayaknya cm unik karena peralatan makannya dr jaman dulu. Ya salah satu alesannya juga itu sih. Tp yang bikin melongo lagi karena… Pak Djalil masih memakai peralatan makan tersebut sampai sekarang!!!! (Pict ke-4
First time i hear juga kaya kaget. Beliau emang pecinta barang barang seni seperti itu.

So, kalo kalian bingung mau ke museum mana lagi i do recominded this place! Masuk ke @museumditengahkebun ini bener bener buat aku pribadi seneng berada di dalemnya. Dan menemukan experience yang blm tentu orang lain alami. -Nabila

 

Museum di Tengah Kebun - Perpustakaan

Meja Kerja di Perpustakaan

Ini meja (legenda) hidup seorang yg memiliki dedikasi selangit terhadap sejarah dan benda antik.. Interest koleksi benda2 antik sejak muda hingga masa tua.y.. Lebih dari itu, ada usaha takjub untuk mengembalikan benda bersejarah bangsa ini yg telah di bawa ke luar negeri untuk di bawa kembali ke kampung halaman. Total koleksi ribuan benda antik dan bersejarah di dpat dri puluhan negera dan provinsi dengan uang pribadi.. SALUTTT!!! -Andi

 

Museum di Tengah Kebun - Koleksi 2

Foto oleh Intan

Museum Di Tengah Kebun, merupakan suatu tempat yang sebelumnya mungkin sedikit orang yang mengetahuinya.
Terletak di daerah Kemang Timur, museum ini memiliki koleksi barang-barang antik dan bersejarah milik Bapak Sjahrial Djalil. Hari ini @indoreadgram dan @indonesia_az melaksanakan kegiatan seru  yaitu #KitaBerwisata #KitaBercerita di @museumditengahkebun . Kesan pertama yang ditemui saat berkunjung dan memasuki museum ini adalah, wow! terdapat sekitar 4000 koleksi barang antik dari berbagai penjuru baik dalam maupun luar negeri yang dipajang. Dengan konsep nyaman seperti berada di rumah, pengunjung diperbolehkan untuk mengambil foto dan menggali lebih dalam setiap dari koleksi.

Seperti layaknya kita berkunjung ke rumah famili, museum ini sangatlah nyaman. Dengan suasana rindang, asri, dan hangat, museum ini tidak membuat pengunjung bosan untuk menjelajahinya. Koleksi yang disuguhkan pun memiliki sejarah masing-masing, pengunjung akan mendapatkan informasi lebih dari seorang pemandu yang sangat ramah dan akrab. Museum ini buka untuk hari Sabtu dan Minggu, dengan minimum peserta (pengunjung) 7 orang dan maksiman 15 orang, dan tentunya harus konfirmasi terlebih dahulu dengan pihak museum.

Tujuan dari museum ini cukup sederhana, yaitu untuk memperkenalkan seni, budaya, dan sejarah dari berbagai tempat (dalam dan luar negeri) kepada masyarakat dengan konsep yang sangat hangat. Jadi, apakah teman-teman ada rencana untuk berkunjung? jangan lupa ajak keluarga dan orang terdekat untuk lebih mengenal seni, budaya, dan sejarah dengan konsep yang luar biasa. -Intan

 

Museum di Tengah Kebun - Gerbang

Foto oleh Abeth

Kemarin berkesempatan berkunjung ke Museum di Tengah Kebun. Sesuai dengan namanya, museum ini berada di tengah kebun yang sangat asri. Sudah sangat jarang untuk menemukan tempat seasri ini di Jakarta :’) Museum ini merupakan museum yang dikelola sendiri sehingga sangat kental dengan personal touch dan personal feelingnya. Pemiliknya bernama Sjahrial Djalil. Pak Djalil suka sekali mengoleksi barang-barang unik sejak beliau masih remaja. Total hasil koleksinya di museum ini sekitar 4000 barang. Koleksinya keren-keren dan banyak dikumpulkan dari berbagai negara di dunia.

Meskipun museum ini memang rumah pribadi Pak Djalil, namun Pak Djalil sudah membukanya untuk umum sejak tahun 2009. Dengan reservasi lebih dulu serta peserta kunjungan minimal 7 orang dan maksimal 15 orang, Museum di Tengah Kebun siap dikunjungi! 🙂

I will come back for sure! -Abeth

 

Kita berwisata, kita bercerita

Dan inilah 3 orang dengan storytelling terbaik: Intan, Asti, dan Abeth. Membaca tidak terbatas hanya buku, tulisan pendek seperti cerita perjalanan juga bisa memberikan banyak informasi baru bagi pembacanya. Yuk budayakan membaca untuk mencari tahu tentang hal baru, eksplor lebih lanjut, dan bagikan pengalaman kalian ke dalam tulisan.

Salam Literasi

Salam Literasi