Koleksi Unik Museum di Tengah Kebun di Kemang
Ini ketiga kalinya gue berkunjung ke Museum di Tengah Kebun, dimana kunjungan pertama, ditemani Mas Rian, ceritanya bisa dibaca di sini. Kedua mengantarkan rombongan team Indoreadgram dengan Mas Riki, menghasilkan Cerita Sahabat IAZ. Beruntungnya kali ini, akhirnya gue bertemu dengan Pak Syarial Djalil pemilik museum ini.
Dari sekitar 4000 koleksi, ada 5 koleksi yang unik di Museum di Tengah Kebun ini menurut gue.
Koleksi tertua: fosil kerang dari Maroko dan fosil lebah dari Sangiran
Fosil kerang ini berusia 230 juta tahun sebelum masehi, pada masa Jurasic! Persis di sebelahnya diletakan fosil lebah dari Sangiran dimana umurnya belum diketahui. Cukup eye catching fosil kerang ini karena terletak di dekat pintu masuk.
Koleksi Termahal: Arca Bodhisattva Vajrapani
Berasal dari Jawa Tengah, Magelang dari abad ke-10. Pak Sjahrial mendapatkan arca ini dengan membelinya dari Balai Lelang Christie, London. Untuk mendapatkannya, beliau menjual dua buah apartemennya di US, yang diperkirakan harganya saat itu sebelum tahun 1900 mencapai 1 milyar Rupiah. Mahal banget ya! Arca ini diletakan di teras bagian dalam museum yang menghadap ke kebun.
Koleksi Terberat: Arca Ganesha
Berat arca ini mencapai 3.5 ton! Seperti ikon Museum di Tengah Kebun dan terlihat dengan jelas karena lokasinya berada di tengah kebun, persis di sebrang gazebo. Arca Ganesha ini berasal dari Magelang.
Koleksi Terkecil: Sayur dan buah dari gading
Sayur dan buah ini terbuat dari gading gajah, beratnya hanya sekitar 10 gram per item. Unik ya! Koleksi ini berasal dari India abad ke-19, diletakan di sebuah talam besar perak dari Perancis dan berada di dalam etalase ruangan perak.
Koleksi paling fenomenal: Cincin Pelacur dari Cina
Dari semua koleksi perhiasan yang ada di ruangan itu, cincin ini sangat menarik perhatian karena namanya. Cincin ini berasa dari awal abad ke-19 dan digunakan oleh pelacur di Cina. Dengan memakai cincin ini, maka orang bisa tahu apa profesi mereka. Setiap pengunjung pasti punya pendapat yang berbeda untuk koleksi yang paling fenomenal, dari beberapa teman di rombongan dan pendapat gue juga, cincin pelacur menjadi koleksi yang paling fenomenal dari museum.
Koleksi dan arsitektur Museum di Tengah Kebun sangat menarik perhatian.
Sebenarnya tidak hanya 5 benda itu yang menarik perhatian gue, masih ada kandang burung di kamar mandi. Iya kandang burung sungguhan. Dalam budaya Minang, hanya orang kaya saja yang memiliki kandang burung seperti itu. Kemudian, patung laki-laki Sumbawa juga menarik karena patung memakai kain yang sama dengan mumi di Mesir. Bagaimana bisa? Masih diteliti sampai sekarang. Selain itu, di kunjungan kali ini yang menarik perhatian gue ketika mendengarkan penjelasan tentang bentuk atap gazebo, ternyata mengadopsi rumah Betawi, dimana tepi atap kayunya berbentuk seperti tetesan air hujan.
Ini museum favorit gue di Jakarta. Kenapa? Dekat dari rumah, koleksi banyak, guide yang ramah dan informatif, dan pastinya gratis. Pak Sjahrial tidak memungut biaya untuk kunjungan. Ya biasanya memberi uang tip untuk bapak yang bukain pintu pagar.
Museum di Tengah Kebun salah satu destinasi wisata di Jakarta, tepatnya di Kemang Timur yang sangat direkomendasikan untuk kalian yang tanya “Di Jakarta jalan-jalannya kemana?” Ga cuma foto aja, tapi kalian belajar sesuatu yang baru. Uniknya lagi, di sini ada kolam renang, namun pengunjung tidak diijinkan berenang. Dulunya dipakai Pak Sjahrial ketika beliau masih sehat. Suasananya benar-benar berasa di tengah kebun. Kalau mau berkunjung, bisa mengisi pendaftaran di sini.